"Saya harap partai pendukung tidak menarik diri setelah Pak Jokowi tentukan cawapres," ujar Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDIP Ahmad Basarah, seperti dilansir Antara, di Jakarta, Selasa (24/4/2018).
Wakil Ketua MPR RI itu menyebut, meskipun nanti ada partai yang kadernya tak dipilih jadi cawapres Jokowi, banyak spektrum kerja sama yang dapat dilakukan antara Jokowi dengan partai pendukung.
"Banyak spektrum kerja sama yang bisa dilakukan, baik di DPR, MPR, kementerian, dan lain sebagainya," ujar Basarah.
Sejauh ini, Jokowi telah mengantongi dukungan dari lima partai, yaitu Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Nasdem, dan Partai Hanura.
Basarah optimistis, seluruh partai akan tetap berdiri sebagai barisan partai pendukung Jokowi hingga keputusan final nanti, termasuk PKB, meskipun sebelumnya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyatakan akan patah hati jika tidak terpilih menjadi cawapres Jokowi.
Silakan baca Ekspresi Patah Hati Cak Imin Jika Ditolak Jokowi
"Dalam beberapa kali pertemuan saya dengan Cak Imin, saya cukup optimistis 'the end of decision' PKB tetap akan ke Pak Jokowi. Tapi kita tentu menghormati keputusan apapun dari PKB," ujar Basarah.
Belakangan, Cak Imin memang terlihat makin percaya diri akan dipilih sebagai cawapres Jokowi. Beberapa waktu lalu, ia juga meresmikan posko Jokowi-Muhaimin (JOIN) sebagai upaya pemenangan.
Memandang hal ini, Basarah mengatakan, langkah politik Cak Imin adalah fase lumrah yang mesti dilalui dalam rangka berupaya memperoleh tiket sebagai cawapres Jokowi.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romi mengatakan, alih-alih khawatir ada partai pendukung Jokowi yang menarik diri, Romi optimistis akan ada tiga partai tambahan, di luar partai baru, yang bakal mendeklarasikan dukungan bagi Jokowi.
"Kalau hari ini hanya lima (partai pendukung), saya meyakini pada saatnya nanti akan ada delapan partai politik yang mengusung pak Jokowi," kata Romi.
"Saya memiliki optimisme, kalau beberapa waktu yang lalu saya katakan ada dua parpol akan bergabung, saya kira dua parpol ini hanya soal waktu, tapi satu parpol lagi tidak akan banyak pilihan yang tersisa sehingga akan bergabung juga," beber dia.