Ma'ruf Amin: Pengajian Jangan Jadi Tempat Kampanye
Ma'ruf Amin: Pengajian Jangan Jadi Tempat Kampanye

Ma'ruf Amin: Pengajian Jangan Jadi Tempat Kampanye

By akuntono | 27 Apr 2018 18:56
Jakarta,era.id - Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU) Ma'ruf Amin menentang gagasan penyisipan politik dalam acara keagamaan seperti pengajian dan ceramah. Ma'ruf berharap acara keagamaan dan tempat ibadah steril dari kepentingan politik kepentingan.

"Itu yang kami harapkan jangan ada tempat ibadah, pengajian-pengajian digunakan untuk forum kampanye," kata Ma'ruf di Kantor DPP PDI-Perjuangan, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (27/4/2018).

Baca Juga : Pak Amien, Kenapa Berpolitik di Balai Kota?

Ma'ruf tidak ingin acara keagamaan dipolitisasi ataupun digunakan untuk kepentingan politik jelang Pemilihan Umum 2019. Namun menurut dia, berbicara politik dalam acara keagamaan masih bisa dilakukan jika sifatnya merajut persatuan, bukan mengampanyekan atau mendiskreditkan figur tertentu. 

"Kalau politik kebangsaan, politik keagamaan, kenegaraan harus kalau politik tidak dijiwai agama nanti jadi politik tidak santun," kata Ma'ruf. 

Baca Juga : Kontroversi Amien soal Politik Pada Acara Keagamaan

Menurut Ma'ruf salah satu hal tidak dilibatkannya agama dalam berpolitik adalah munculnya fenomena money politic. Praktik ilegal itu dilakukan untuk meraup suara. 

Sebelumnya, saat mengisi ceramah di tasyakuran satu tahun Ustazah Peduli Negeri, Amien kembali melontarkan pernyataan yang menyulut kontroversi, dia menyebut, forum pengajian wajib menyisipkan unsur politik.

"Ini dalam rangka ulang tahun Ustazah Peduli Negeri, pengajian disisipkan politik itu harus," ujar Amien Rais disambut riuh tepuk tangan, di Balai Kota, Gambir Jakarta Pusat, Selasa (24/4/2018).

Kemudian, Amien Rais menunjuk foto Presiden Joko Widodo yang terletak di samping kanannya dengan menyebut elektabilitasnya sudah turun.

"Ini (menunjuk foto Jokowi) elektabilitasnya going down and down. Kata para ahli survei itu, seorang incumbent atau petahana, kalau di bawah 50 persen itu untuk menang kembali itu seperti mission impossible," cetus Amien. 

Rekomendasi
Tutup