Kementerian BUMN Benarkan Percakapan Rini-Sofyan

| 28 Apr 2018 11:49
Kementerian BUMN Benarkan Percakapan Rini-Sofyan
Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir (Foto: Kementerian BUMN)
Jakarta, era.id -Kementerian BUMN membenarkan rekaman percakapan antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir yang beredar luas di media sosial. Namun pihak kementerian membantah perbincangan Rini Soemarno-Sofyan Basir membahas fee proyek.

Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengatakan, Rini Soemarno-Sofyan Basir bukan membahas fee melainkan diskusi rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.

"Percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Dirut PLN Sofyan Basir dalam memastikan bahwa sebagai syarat untuk PLN ikut serta dalam proyek tersebut adalah PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan," kata Imam dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/4/2018).

"Dalam diskusi tersebut, baik Menteri BUMN Rini Soemarno maupun Dirut PLN Sofyan Basir memiliki tujuan yang sama yaitu memastikan bahwa investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara, bukan sebaliknya untuk membebani PLN," lanjut Imam.

Baca: Rini yang Hobi Rombak Direksi Pertamina

Menurutnya, rekaman tersebut sengaja diedit sedemikian rupa dengan tujuan memberikan informasi yang salah dan menyesatkan. Padahal mereka berdua, kata Imam, ingin memastikan PLN harus mendapatkan porsi saham yang signifikan. Sehingga PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri.

"Kami tegaskan kembali, pembicaraan utuh tersebut isinya sejalan dengan tugas Menteri BUMN untuk memastikan bahwa seluruh BUMN dijalankan dengan dasar Good Corporate Governance (GCG)," kata Imam.

 

Sementara itu, terkait dengan penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan yang mereka duga untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat, Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum. "Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum untuk mengungkap pembuat serta penyebar informasi menyesatkan tersebut," tegasnya.

Baca Juga : Beredar Rekaman Percakapan 2 Orang Bahas Fee Proyek

Infografis perombakan di Pertamina (Wildan/era.id)

Misteri penyebutan 'Pak Ari'

Rekaman ini pertama kali diunggah akun instagram om_gadun, Jumat (27/4) dengan caption 'Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutanhya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI', om_gadun mengunggah sebuah video yang berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan 'Rini Soemarno' dan ' Sofyan Basir'. Akun ini belakangan mengubah nama menjadi walikota_parung. 

Tidak berapa lama, giliran akun twitter @digembok yang ikutan mengunggah juga rekaman percakapan ini. Malah @digembok sampai membuat dalam 3 part. 

"Gue nemu rekaman ini. (part 1) cc: @KPK_RI Suaranya Rini dengan Sofyan Basir Dengerin Yuk Ngomongin Persen-persenan#RIwayatpertaminakiNI," tulis akun dengan jumlah follower 90 ribu ini.

Baca: Ada Apa di Pertamina?

Dalam rekaman itu, si empunya suara perempuan yang akhirnya diakui Kementerian BUMN sebagai Rini, berbicara dengan lawannya mengenai pertemuan dengan seseorang yang disebut mereka sebagai "Pak Ari" untuk membahas pembagian fee.

"Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita ke Ibu, beliau kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang," kata pria tersebut.

Lalu dijawab oleh yang perempuan, "Yang penting ginilah, udahlah, kan yang harus ambil kan dua, Pertamina sama PLN."

"Betul," timpal pria itu.

"Ya, dua-duanya punya saham lah Pak, gitu," sambung perempuan lagi.

"PLN. Waktu itu saya ketemu Pak Ari juga, Bu. Saya bilang 'Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah, Pak Ari....'" lanjut sang pria.

"Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama sama Pak Sofyan," balas perempuan.

Namun dalam keterangan tertulis Kementerian BUMN, tidak sedikit pun ada penjelasan siapa sosok 'Pak Ari' yang dimaksud.

 

Rekomendasi