"Waktu itu ancer-ancernya Rp12,5 ribu kurang lebih. Mudah-mudahan itu bisa dilaksanakan," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun LRT di Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu, (29/4/2018).
Menurutnya, estimasi tarif masih bisa berubah, mengingat harga tersebut merupakan harga subsidi. "Oh ini subsidi, real price-nya itu kira-kira Rp25 ribu jadi ada subsidi 50 persen," sambungnya.
Tak hanya membicarakan masalah tiket. Menhub juga mengatakan, nantinya para petugas yang bekerja di LRT dan MRT akan diambil dari sekolah perhubungan.
Baca Juga : LRT Palembang Siap Beroperasi Awal Juli
Kereta LRT. (Twitter @DishubDKI_JKT)
"Kita punya beberapa sekolah dan itu educated ya, dia setara strata satu (S1). Kami juga bekerja sama Menpan, teman-teman yang di pendidikan perhubungan ini dijadikan insan-insan perhubungan di daerah," kata dia.
Saat ini, kata Budi, pihaknya tengah bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk melakukan tes penerimaan pegawai.
Nantinya akan ada 4.000 posisi di Kemenhub termasuk untuk pengoperasian LRT. Tes penerimaan ini akan dilaksanakan secara online dan diawasi dengan ketat.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut bahwa Light Rail Transit (LRT) sangat penting bagi Jakarta guna mengurangi angka kemacetan.
Baca Juga : Kereta LRT Pertama Tiba di Tanjung Priok
"LRT itu sangat penting bagi Jakarta. Jakarta itu kota besar akan menjadi tidak macet bila ada yang namanya transportasi massal. Terdiri dari LRT, MRT, kereta, BRT, bus dan ini kita tingkatkan kapasitasnya," kata Budi.
Pihak Kemenhub menargetkan pada 2023, angka kemacetan di Ibu Kota bisa ditekan. Namun, kata Menhub, rencana tersebut bisa terealisasi bila pengerjaan transportasi umum dapat segera dirampungkan, termasuk LRT yang pengerjaannya dilakukan oleh PT Adhi Karya Persero.
