Dalam rekaman percakapan antara Menteri Rini dengan Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, terselip dugaan membahas soal bagi-bagi fee proyek. Selain itu, dalam rekaman percakapan tersebut, nama kakak Menteri Rini, Ari Soemarno sempat beberapa kali disebut.
"Seharusnya perintah Pak Jokowi kepada Menteri BUMN untuk tidak melibatkan keluarga, itu seharusnya dipatuhi sebagai sebuah perintah, agar BUMN sebagai betul-betul badan usaha milik negara," kata Hasto di bilangan Penjaringan, Jakarta Barat, Minggu (29/8/2018).
Hasto menambahkan, Jokowi selama ini sudah terus-menerus menegaskan kepada menteri di kabinet untuk melaksakan segala perintahnya, termasuk untuk tidak melibatkan keluarga dalam urusan kerja kabinet.
Baca Juga : Kementerian BUMN Benarkan Percakapan Rini-Sofyan
(Infografis/era.id)
"Beliau mengatakan seluruh menteri harus bekerja keras, mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan tidak boleh ada campur tangan dari keluarga. Maka, bagi kami tindakan Menteri itu tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Presiden," jelas Hasto.
Baca Juga : Rekaman Rini-Sofyan Bisa Jadi Skandal Besar
Kementerian BUMN telah membenarkan adanya perbincangan tersebut. Tapi mereka membantah bila perbincangan itu disebut membahas pembagian fee proyek.
Mereka mengklaim, rekaman itu telah diedit sedemikian rupa. Padahal, percakapan yang sebenarnya membahas tentang rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.
Rekaman percakapan Rini-Sofyan ini pertama kali diunggah akun instagram om_gadun, Jumat (27/4) dengan caption 'Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutanhya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI'. Akun om_gadun itu mengunggah sebuah video yang berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan 'Rini Soemarno' dan ' Sofyan Basir'. Akun ini belakangan mengubah nama menjadi walikota_parung. Kini, akun tersebut berganti nama jadi pertahanan_sipil.
