Gagal Berburu Rekaman Lengkap Percakapan Rini-Sofyan
Gagal Berburu Rekaman Lengkap Percakapan Rini-Sofyan

Gagal Berburu Rekaman Lengkap Percakapan Rini-Sofyan

By Yudhistira Dwi Putra | 30 Apr 2018 14:58
Jakarta,era.id - Siang ini, kami menyambangi Kantor Kementerian BUMN di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Bersama puluhan awak media lain, era.id gagal mendapat rekaman lengkap percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Mendapat informasi tambahan pun tidak. Yang ada, Kementerian BUMN curhat balik soal kebingungan-kebingungan mereka. Andai ini perburuan, maka perburuan kali ini merupakan yang tersial.

Staf Khusus Tiga Menteri BUMN Bidang Publikasi, Wianda Pusponegoro menyebut pihaknya tak memiliki rekaman lengkap percakapan antara Rini dan Sofyan. Wianda bilang, bahasan dalam percakapan Rini dan Sofyan merupakan hal biasa dan bukan ranah yang patut dicurigai.

"Saya enggak punya rekamannya, jadi kita juga agak kaget kalau temen-temen media menanyakan bisa punya rekaman utuhnya enggak, karena kita sendiri melakukan pembicaraan ini dalam konteks untuk kemudian diskusi bisnis dalam koridor bisnis yang berlaku. Jadi bukan kemudian kegiatan yang sengaja direkam," kata Wianda di Kantor Kementrian BUMN, Jakarta Pusat, Senin (30/4/2018).

Baca Juga : LNG di Bojonegara, Proyek yang Dibicarakan Rini dan Sofyan

Ketika ditanya soal asal rekaman tersebut, Wianda mengaku enggak tahu darimana rekaman itu berasal. Wianda malah mempertanyakan motif penyebar rekaman. Wianda yakin betul ada tendensi negatif yang mendasari pelaku melakukan hal itu. Apalagi, pihaknya yakin rekaman tersebut tidak disebar dalam keadaan utuh.

"Jadi kita juga enggak paham dari mana asal rekaman itu dan kenapa dipotong-potong tidak utuh. Siapa yang diperjuangkan, kemudian kenapa disebarluaskan ke channel-channel yang beragam dan sistematis," tutur Wianda. 

Infografis "Ada Apa dengan Rini-Sofyan (era.id)

Soal disebutkannya nama Ari dalam percakapan tersebut, Wianda menjawab pertanyaan itu dengan jawaban, saat ini Kementerian BUMN sedang mengumpulkan dan meneliti berbagai dokumen yang bertalian dengan percakapan tersebut. 

Yang jelas, pihaknya telah bulat untuk melaporkan penyebar rekaman tersebut ke polisi. "Tentunya, sekarang kita lagi dalam proses merapikan semua dokumentasi. Kedua, kita akan melakukan tadi pelaporan terhadap pihak berwajib nanti yang bisa menentukan siapa yang menyebarkan," kata Wianda.

Baca Juga : Menanti Respons Presiden Terkait Rekaman Rini-Sofyan

Lebih lanjut, Wianda mengatakan, yang menanggung beban besar dari polemik ini sejatinya adalah pihak PLN, bukan Kementerian BUMN. Karenanya, Wianda meminta PLN segera memberikan keterangan lengkap soal bocornya rekaman percakapan antara Rini dan Sofyan.

"PLN di sini yang akan banyak menjelaskan kalau tadi nanya proyeknya apa, karena itu sudah teknis bisnis kalau ibu menteri tentunya dari kebijakan kementerian," tutup Wianda.

Sebelumnya, sebuah rekaman percakapan antara Rini dan Sofyan beredar dan menghebohkan jagat maya. Dalam rekaman percakapan itu, Rini dan Sofyan diduga membicarakan pembagian fee dalam proyek storage Liquified Natural Gas (LNG) di Bojonegara, Cilegon, Banten.

Rekaman percakapan itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @om_gadun pada Jumat, 27 April 2018 dengan caption "Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutannya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayatpertaminakiNI."

Infografis Percakapan Rini-Sofyan (Rahmad/era.id)

 

Rekomendasi
Tutup