Wakil Ketua Umum Partai Gerindra heran kelompok persekusi itu dikaitkan dengan pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dicek saja intimidasinya apa? Tapi itu yang jelas kok dikaitkan dengan relawan Prabowo? Itu kan masyarakat dengan masyarakat," katanya, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Dia mengaku tidak kenal sama sekali dengan orang-orang yang mengenakan kaus itu. Dia pun heran ketika aksi ini dikaitkan dengan pilihan politik tertentu.
"Mereka itu siapa, kami kan tidak tahu. Maksudnya yang menginginkan ganti presiden, yang mendukung Jokowi kan kita enggak tahu siapa-siapa orangnya. Itu terjadi semuanya spontanitas di lapangan," tuturnya.
Di sisi lain, Fadli juga mengaku dirugikan dengan adanya pemberitaan yang menyebut pengguna kaus dilekatkan dengan Partai Gerindra dan Prabowo. Menurutnya, ini tidaklah benar.
"Beberapa situs (berita) yang mengatakan itu relawan Prabowo, ada intimidasi itu yang merugikan (Gerindra). Pertama seolah-olah ada intimidasi, yang kedua itu (dianggap) relawan Prabowo. Itu jelas framing negatif," ucapnya.
Baca Juga : Ada Persekusi di Car Free Day Jakarta
Gerakan 2019 Ganti Presiden muncul di dunia maya, lewat Twitter. Sejumlah politikus ikut-ikutan gerakan ini. Salah satu politikus yang aktif dengan gerakan ini adalah Ketua DPP PKS yang juga anggota DPR Mardani Ali Sera.
Fadli Zon juga salah satu politikus yang aktif dengan gerakan ini. Dia bahkan mengunggah kicauannya di akun Twitter-nya @fadlizon yang dilampiri foto dia memamerkan foto kaus bertuliskan #2019GantiPresiden.
"Akhirnya dpt kaos #2019GantiPresiden bersama anggota @DPR_RI @Gerindra @HeriGunawan88 @Bambang_HaryoS," kicau Fadli pada 10 April 2018.