Nusron: Hari Ini, Golkar Dikenal Partai Pelopor Korupsi

| 24 Nov 2017 05:00
Nusron: Hari Ini, Golkar Dikenal Partai Pelopor Korupsi
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I (Sumatera - Jawa) Partai Golkar Nusron Wahid. (leo/era.id)
Jakarta, era.id - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu I (Sumatera-Jawa) Partai Golkar, Nusron Wahid mendorong pemberhentian Setya Novanto dari Ketua Umum Partai Golkar. Menurutnya, Golkar harus diselamatkan dari stigma partai pelopor korupsi.

"Kita harus selamatkan Partai Golkar. Hari ini Golkar dikenal sebagai partai pelopor korupsi," terang Nusron, di kantor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2017)

Nusron mengatakan, teramat sulit bagi Golkar ke depannya jika dipimpin oleh Novanto yang sedang berada di penjara. Golkar harus segera mengambil tindakan tegas cut off position, demi revitalisasi partai.

Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi oleh calon ketua Golkar nanti, kata Nusron, jika terpenuhi nasib Golkar akan membaik. 

"Pertama dia harus bisa menjaga stabilitas partai, kedua, harus pelopor antikorupsi dan terakhir pelopor antiradikalisme," tegas Nusron. 

Selain itu, penting juga bagi Golkar untuk melakukan kaderisasi. Nusron menyindir Golkar, lantaran kerap mengajukan calon daerah maupun presiden, di luar dari kader Golkar. 

"Golkar harus membangun (Kader), kaderisasi itu penting, selama ini Golkar selalu sampling, belanja pemain lain," cetus Nusron. 

Lebih jauh Nusron menegaskan, ada atau tidak ada gugatan praperadilan, Novanto diminta untuk mundur dari kursi ketua demi nama baik Golkar. Ia menyarankan seluruh kader Golkar untuk segera menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub).

"Ada praperadilan atau tidak ada, yang namanya Novanto harus mundur dan digelar munaslub," kata Nusron 

Pascapenahanan Novanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Partai Golkar sepakat menunjuk Sekjen Idrus Marham untuk menjabat Pelaksana Tugas (plt) Ketua Umum Partai Golkar. 

Hasil tersebut ditetapkan dalam rapat pleno Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Selas (21/11). Idrus akan menjabat sampai gugatan praperadilan yang diajukan Novanto diputus. 

Tags :
Rekomendasi