Golkar Pecat Bowo Sidik dan Tunjuk Nusron Wahid

| 28 Mar 2019 19:36
Golkar Pecat Bowo Sidik dan Tunjuk Nusron Wahid
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk (Mery/era.id)

Jakarta, era.id - Partai Golkar menggelar konferensi pers untuk menentukan sikap terhadap kadernya Bowo Sidik Pangarso yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pembernatasan Korupsi (KPK) Rabu malam (27/3).

Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F. Paulu bilang, aturan di partainya berdasarkan AD/ART tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh Bowo Sidik.

“Partai Golkar telah mengambil langkah-langkah organisasi yang tegas sesuai dengan AD/ART untuk memberhentikan saudara Bowo Sidik Pangarso sebagai Pengurus DPP Partai Golkar, sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I dan jabatan lainnya yang terkait Partai Golkar,” katanya, di DPP Partai Golkar, Anggrek Neli, Slipi, Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Lodewijk menjelaskan, sebelum penangkapan Bowo, pimpinan Fraksi Partai Golkar melalui surat edaran bernomor INT.00.2018/FPG/DPR RI/V/2018 yang ditandatangani Ketua Fraksi Partai

GOLKAR Melchias Markus Mekeng dan ditembuskan kepada Ketua Umum Airlangga Hartarto dan Sekjen Partai memberi imbauan bagi seluruh anggota Fraksi Golkat DPR RI untuk tidak melakukan korupsi dan melanggar Pakta Integritas yang telah ditandatangani seluruh pengurus partai.

“Surat edaran ini bertujuan untuk mewujudkan komitmen Golkar Bersih,” katanya.

Selain itu, kata Lodewijk, status Bowo sebagai anggota DPR RI Komisi VI pun bakal ditarik. Katanya, Golkar memberikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk fokus menyelesaikan kasus hukumnya. Sementara untuk posisi Bowo di DPR sebagai Komisi VI, Golkat tidak akan mengirimkan nama karena sesuai aturan tidak ada lagi untuk pergantian antar waktu (PAW).

"Kami sangat menyesalkan tindakan yang bersangkutan apabila ini benar," ujar Lodewijk.

Golkar Tunjuk Nusron Gantikan Bowo di Jateng I

Golkar juga telah resmi memecat Bowo Sidik Pangarso dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Tengah I kepengurusan DPP Golkar. Lodewijk mengungkap, pihaknya telah menunjuk Ketua Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan Nusron Wahid sebagai penggantinya.

“Jadi tentunya kita tidak ingin sebagai kader Golkar berpengaruh, sehingga tadi malam kita ambil langkah-langkah antisipatif, di antaranya kita tahu di dapil yang bersangkutan ada Ketua Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan, Pak Nusron Wahid, tadi malam beliau dipanggil Pak Ketum (Airlangga Hartarto) dan diberi arahan,” jelasnya.

Artinya, kata dia, untuk sementara jabatan Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jateng I akan diambil alih oleh Nusron sebagai Ketua Korbid Pemenangan Pemilu Jawa dan Kalimantan.

Supaya kamu paham, KPK menangkap delapan orang dalam OTT di Jakarta yang digelar sejak Rabu, 27 Maret 2019 malam hingga Kamis, 28 Maret 2019 pagi. Mereka yang ditangkap adalah anggota DPR RI, direksi PT. Pupuk Indonesia, petinggi PT. Humpuss Intermoda Transportasi dan seorang driver.

Kedelapan orang itu ditangkap karena diduga terlibat praktik suap terkait distribusi pupuk yang diproduksi PT. Pupuk Indonesia. Distribusi tersebut menggunakan kapal pihak swasta yang diduga merupakan milik Humpuss Intermoda Transportasi.

Mereka yang ditangkap tengah menjalani pemeriksaan intensif di Gedung KPK. Penyidik memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.

Tags : golkar
Rekomendasi