FPI "Ganti Kulit" Jadi Front Persaudaraan Islam, Ferdinand: Negara Harus Melarang, Pengurusnya Orang Lama

| 08 Sep 2021 12:41
FPI
Logo Front Persaudaraan Islam. (Foto: Istimewa)

ERA.id - Mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengomentari terkait berdirinya kembali FPI yang sebelumnya akronim dari Front Pembela Islam menjadi Front Persaudaraan Islam.

Menurut dia, pemerintah harus segera menyatakan sikap untuk melarang dan tidak mengizinkan organisasi itu berdiri. Sebab mereka hanya "berganti kulit". Namun, isinya termasuk pengurus tetap sema dengan FPI yang sebelumnya dilarang.

"Pemerintah hrs segera menyatakan sikap negara dgn melarang dan tdk mengijinkan organisasi ini berdiri," cuit Ferdinand di akun Twitternya, Rabu (8/9/2021).

"Pengurusnya adalah org2 yg dulu ada di FPI yg tlh dinyatakan terlarang, maka FPI baru ini sama sj, hanya ganti kulit tp dalamnya sama," tambah dia.

Ferdinand lantas berharap agar Menko Polhukam Mahfud MD segera bertindak, meskipun dirinya ragu. "Semoga @mohmahfudmd berani meski sy ragu," ujar dia.

Sebelumnya, beberapa eks petinggi Front Pembela Islam (FPI) mengisi jajaran pucuk pimpinan Front Persaudaraan Islam. Ormas baru itu merupakan perubahan dari FPI yang telah dilarang pemerintah.

Mantan Imam FPI Banten, Ahmad Qurthubi Jaelani terpilih sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam dalam musyawarah para anggota, beberapa waktu lalu.

Rekomendasi