Pendidikan Karakter dan Literasi Jadi Ruh Kebudayaan
Pendidikan Karakter dan Literasi Jadi Ruh Kebudayaan

Pendidikan Karakter dan Literasi Jadi Ruh Kebudayaan

By akuntono | 02 May 2018 14:11
Jakarta, era.id - Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2018, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menekankan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi. Menurut Muhadjir, hal ini sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari program Nawacita Presiden Joko Widodo.

Penguatan pendidikan karakter tersebut sebelumnya telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Baca Juga : Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara dan Finlandia

Muhadjir mengklaim, antusiasme masyarakat terhadap gerakan PPK penting lantaran menunjukkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penguatan karakter dan literasi. 

“Kita patut bersyukur atas antusias masyarakat terhadap gerakan PPK, ini luar biasa. Mereka menyadari penguatan karakter dan literasi warga negara merupakan bagian penting yang menjadi ruh dalam kinerja pendidikan dan kebudayaan,” kata Muhadjir saat memberikan sambutan peringatan Hardiknas 2018 di Kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018). 

Untuk menyukseskan gerakan ini, Muhadjir menegaskan bahwa guru, orang tua, dan masyarakat harus dapat menjadi sumber kekuatan untuk memperbaiki kinerja dunia pendidikan dan kebudayaan dalam menumbuhkembangkan karakter dan literasi anak Indonesia.

“Tripusat pendidikan harus secara simultan menjadi lahan subur tempat persemaian nilai-nilai religius, kejujuran, kerja keras, gotong royong, dan seterusnya bagi para penerus kedaulatan dan kemajuan bangsa,” ujar Muhadjir. 

Baca Juga : Memperkuat Pendidikan, Memajukan Kebudayaan

Sementara itu, menanggapi perkembangan zaman yang memasuki Revolusi Industri 4.0 yang bertumpu pada cyber-physical system, Muhadjir mengajak para pelaku pendidikan dan kebudayaan menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Sebab, kata Muhadjir, pendidikan akan kuat dan kebudayaan akan maju, jika pelakunya mampu menyelaraskan diri dengan perubahan zaman. 

"Reformasi sekolah, peningkatan kapasitas, dan profesionalisme guru, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal, serta teknologi pembelajaran yang mutakhir menjadi keniscayaan pendidikan kita,” tutur Muhadjir.

Upacara peringatan Hardiknas 2018 dihadiri pejabat dan staf Kemendikbud, perwakilan kepala sekolah, hingga guru dan murid. Sebagian peserta upacara mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Rekomendasi
Tutup