Rekaman Rini-Sofyan Bisa Jadi Bom Waktu

| 02 May 2018 16:58
Rekaman Rini-Sofyan Bisa Jadi Bom Waktu
Dirut PLN Sofyan Basir (Foto: Setkab)
Jakarta, era.id - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menyebut rekaman suara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basyir bisa jadi bom waktu bila pemerintah tak segera menyampaikan sikap. Soalnya rekaman itu terkait dengan dua BUMN besar, PT Pertamina dan PT PLN.

"Pembicaraan itu harus benar-benar diklarifikasi sendiri oleh pemerintah dan dijelaskan kepada publik, sebenarnya pembicaraan itu tentang apa, berhubungan dengan apa, dan kenapa perlu ada nama-nama orang lain di luar lingkaran mereka serta konteks jual beli saham apa. Tanpa itu, saya kira akan jadi bom waktu bagi pemerintah," kata Adnan di Kedutaan Besar Inggris, Jalan Patra Kuningan Raya, Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2018).

Adnan menilai, orang yang dengan sengaja membocorkan rekaman tersebut tentu punya pengetahuan yang lebih banyak soal apa yang dibicarakan dalam percakapan itu. Ia menilai orang ini sengaja membocorkan dengan tujuan masyarakat bisa tahu apa yang terjadi di balik perusahaan BUMN.

 

Apalagi dalam rekaman ini, ada nama seseorang yang bukan pengambil keputusan, tapi seakan bisa menentukan sesuatu dalam tahap penjualan saham, pelepasan saham, atau dalam hal lainnya.

"Saya kira orang yang membocorkan rekaman itu memiliki pengetahuan lebih banyak tentang inti yang dibicarakan kedua pejabat itu. Sehingga untuk membangunkan publik, dia membocorkan rekaman tersebut," kata Adnan coba menganalisa.

Baca: Banyak Kejanggalan dalam Rekaman Rini-Sofyan

Pihak Kementerian BUMN membenarkan rekaman itu, tapi membantah jika perbincangan tersebut dianggap membahas fee proyek. Wapres Jusuf Kalla sendiri sudah mengomentari kalau proyek yang dibicarakan Rini dan Sofyan itu mengenai proyek LNG di Bojonegara, Cilegon, Banten yang akan dibangun oleh PT Bumi Sarana Migas (BSM). 

Proyek itu, dimulai pada 2013, atau sebelum dirinya menjadi Wapres mendampingi Jokowi. Dia juga membenarkan, PT Bumi Sarana Migas merupakan salah satu perusahaan milik Kalla Grup. Proyek tersebut digagas PT BSM lantaran mucul kekhawatiran akan terjadi kekurangan energi pada 2021 di Jawa Barat. Nah, untuk mengantisipasi kekurangan, gas harus didatangkan dari daerah lain ke Jawa Barat. 

Baca: Rekaman Rini-Sofyan Mencoreng Pemerintahan Jokowi

Masalah rekaman perbincangan Rini-Sofyan ini pun belum ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo. Presiden Jokowi memilih tak mau berkomentar lebih jauh tanpa mengetahui duduk masalahnya. Jokowi dan lembaga antirasuah, KPK, memilih menunggu kejelasan kasus tersebut ketimbang langsung memberikan komentar. 

Rekomendasi