Ia mengatakan, tentara harus bersikap netral dan tidak boleh berpolitik. Hal itu tertulis dalam putusan MK Nomor 22/PUU-XII/2014, dinyatakan TNI dan Polri tidak memiliki hak pilih pada Pemilu.
"Tahun politik, kita jangan ikut-ikutan. Tentara enggak boleh milih (pemimpin negara)," kata Ryamizard dalam kata sambutannya di Markas Korp Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (3/5/2018).
Namun Ryamizard mengimbau tentara bawahannya agar mengingatkan anggota keluarga mereka untuk ikut dalam pesta politik 2018 dan 2019.
Baca Juga : Jokowi Pimpin Apel Wanita TNI dan Polwan
"Kita harus ingatkan pilih yang benar. Ingetin, cari pemimpin yang benar. Emang enggak ada yang sempurna, tapi pasti ada yang lebih baik," katanya.
Ia juga mengatakan, cara terbaik untuk mengetahui pemimpin yang benar adalah berdoa. "Jangan cari yang bagi-bagi duit," tambah Ryamizard.
Kedatangan Ryamizard ke Markas Korp Marinir merupakan upaya peninjauan pasukan TNI AL Korp Marinir.
Ia juga membahas mengenai pentingnya loyalitas anggota TNI terhadap persatuan Indonesia dan menekankan, kunci persatuan Indonesia berada dalam Pancasila.
Baca Juga : Impian TNI AU Sejajar dengan Pasukan Elite Dunia