"Branding bagian dari eye catching bagaimana mensosialisasikan partai ke depan. Enggak bisa kita kemudian hanya berbicara partai politik begitu saja, karena dari berbagai survei yang ada atau dari berbagai masukan yang ada, sekarang ini yang dibutuhkan bagaimana partai bisa bersinergi dengan semua elemen bangsa," tuturnya di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Menurut Puan, branding partai menjadi penting. Sebab visi misi partai dapat terkomunikasikan melalui branding yang baik.
"Bagaimana visi misi politik dari sebuah partai itu kemudian bisa terkomunikasikan dari anak muda sampai orang yang melek politik. Bahkan orang yang tidak melek politik pun paham bahwa partai ini sebenarnya punya branding apa," katanya.
Baca Juga : Survei Indikator, PDIP Paling Loyal Dukung Jokowi
(Infografis/era.id)
Meski begitu, lanjut Puan, hasil rapat koordinasi bidang politik dan kemanan ini akan menambah branding baru untuk Pilpres 2019.
"Bahwa nanti pileg dan pilpres akan kita tentu kan lagi seperti apa, namun sampai hari ini branding Indonesia Hebat tetap dipakai oleh seluruh struktur partai yang menyatakan sebagai PDI Perjuangan. Jadi kalau kita lihat di daerah-daerah selalu mengatakan Indonesia Hebat adalah PDI Perjuangan," ucapnya.
Menurut Puan, branding Indonesia Hebat diputuskannya saat Pemilu 2014. Karena, menurutnya Indonesia Hebat mencerminkan harus melakukan kerja bersih.
Baca Juga : Ruhut Sitompul Jadi Kader PDIP?
"Kita harus kerja keras, kita harus kerja sama atau kita harus gotong royong memenangkan PDI Perjuangan pada 2014 lalu dan alhamdulillah tahun 2014 kita menang dan punya presiden dan wakil presiden," kata dia.
"Ini juga tugas dari komite ini apakah kita mempunyai usulan lain untuk menjadi branding dari partai ini ke depan atau kah kita punya usulan bagaimana mem-branding partai ini ke depan. Sehingga, lebih dekat ke kaum milenial maupun kepada orang-orang yang masih belum mau atau belum tahu atau belum ingin masuk ke dalam partai politik, khususnya PDI Perjuangan," jelas dia.