Novanto Ditahan, Rapat Golkar Tak Lagi Rasa Rapat Perusahaan

| 25 Nov 2017 12:27
Novanto Ditahan, Rapat Golkar Tak Lagi Rasa Rapat Perusahaan
Diskusi membahas Partai Golkar setelah Novanto ditahan KPK, Sabtu (25/11/2017) (Tsa Tsia/era.id)
Jakarta, era.id - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sarmuji menjelaskan bahwa rapat pleno Partai Golkar kini berlangsung lebih dinamis. Contohnya adalah rapat pleno yang menyetujui Idrus Marham menjadi pelaksana tugas Ketua Umum Partai Golkar karena Setya Novanto ditahan KPK akibat kasus korupsi pengadaan e-KTP.

Sarmuji menjelaskan, rapat pleno itu dihadiri 35 pengurus Golkar. Dia menyebut jalannya rapat dipenuhi masukan dari peserta mengenai bagaimana Golkar harus melangkah setelah Novanto ditahan.

"35 orang tersebut menghadirkan prespektif yang berbeda. Ada yang minta digelar musyawarah nasional (munas), penunjukkan Plt, atau mengganti ketua umum," ungkap Sarmuji, dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).

Di lokasi yang sama, Koordinator Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia menyampaikan hal senada. Menurut dia, rapat pleno Golkar kini lebih hidup, berbeda dengan suasana rapat jika dipimpin Novanto

"Kalau dalam dua periode terakhir ini rapat yang dinamis, karena sebelumnya rapat Golkar seperti rapat perusahaan dipimpin oleh ketua umum, memberikan pertanyaan seperti seminar dan kesimpulan diambil. Rapat pleno yang dilaksanakan kemarin tidak menunjukkan situasi darurat," ungkap Doli.

Meski demikian, Doli masih tidak puas dengan hasil pleno tersebut karena Idrus dipilih menjadi Plt Ketua Umum Golkar atas permintaan Novanto yang disampaikan melalui surat.

"Aspirasi publik secara eksternal maupun internal termasuk DPD Golkar yang meminta pergantian harusnya direspon pada malam itu. Tapi nyatanya kan tidak. Kemudian ditunjuk Plt karena ada surat wasiat yang kemudian menunjukkan partai ini dikelola secara tidak sehat. Seolah-olah partai ini seperti milik pribadi," ungkap Doli.

Tags : setya novanto
Rekomendasi