"Novanto Harus Hormati DPD yang Tak Ingin Dipimpin Tahanan KPK"

| 25 Nov 2017 13:13
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Zainal Bintang. (Angelina/era.id)
Jakarta, era.id - Anggota Dewan Pakar Partai Golkar, Zainal Bintang, menilai hasil Rapat Pleno DPP Partai Golkar yang menyatakan ditundanya Munaslub karena menunggu hasil praperadilan Setya Novanto tidak masuk akal. Baginya, Golkar sebagai partai besar tidak bisa menggatungkan diri pada pimpinan yang ditahan KPK.

"Novanto tidak boleh 'menyanedra' Golkar. Kami menghormati proses hukum yang sedang dijalani, tapi Novanto juga harus menghormati DPD yang tidak ingin dipimpin dengan ketua memakai rompi oranye," ujar Zainal, dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017)

Lebih lanjut, Zainal menilai Idrus Marham yang disetujui peserta pleno menjadi Plt Ketua Umum Golkar setelah Novanto ditahan tidak tegas mengambil solusi untuk menjaga elektabilitas Golkar.

"Plt itu belum tentu terhormat, setiap hari di-bully. Padahal, dia sekjen tiga kali. Nah, pretasi ini harus didukung dengan mendorong munaslub sehingga dia menjadi penyelamat Golkar," tuturnya.

Hingga kini, Partai Golkar terus berkonsolidasi untuk menyelamatkan partai setelah Novanto ditahan KPK karena kasus korupsi pengadaan e-KTP. Renacananya, Sabtu sore ini Idrus akan memimpin pertemuan DPP dan DPD Golkar se-Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, untuk berkonsolidasi.

Tags : setya novanto
Rekomendasi