PAN memang seakan sedang bermain dua kaki. Sebagai oposisi bisa dilihat dari sikap politik Amien Rais. Mulai dari sikap-sikap kritisnya dan kemesraan dengan Gerindra. Melalui Menteri PANRB Asman Abnur, kita melihat PAN yang masih jadi bagian pemerintah.
"Jadi, kalau sampai ada kader PAN yang mendukung Jokowi, diperlukan KLB," kata Amien kala itu, Minggu (6/5) lalu.
Amien tidak pernah absen menyuarakan sikap PAN sebagai pesaing Jokowi. Malah Amien hakul yakin kalau kader PAN di daerah tidak ada lagi yang tertarik ikut pemerintahan Jokowi.
"Saya lebih tahu dari Pak Zul. Maaf. Karena saya mendirikan (PAN). Saya keliling ke mana-mana. Umat PAN di bawah emoh Jokowi, titik,” kata Amien, Kamis (26/4) silam.
Kedekatan sang Ketum Zulkifli Hasan dengan Jokowi selama ini, dipandang Amien sebagai bagian dari sandiwara politik. Dia yakin, di akhirnya, Zulkifli tidak akan bergabung dengan PDI Perjuangan cs.
Bagaimana dengan Zulkifli? Yang terbaru, Zulkifli sempat memuji Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai sosok paling pas untuk cawapres Jokowi. Tapi sekali lagi, Ketua MPR ini tak pernah mengeluarkan pernyataan tegas, apakah ikut Jokowi atau berpisah.
Sikap kedua petinggi ini menular ke daerah. Waketum PAN Viva Yoga Mauladi bilang kritik Amien lebih didengar karena melihat sosoknya. Amien merupakan salah sosok yang berada di belakang lahirnya reformasi. Karenanya, Viva menilai, pernyataan Amien seringkali lebih didengar dibanding Zulkifli.
"Sikap Pak Amien Rais adalah sikap kritis konstruktif yang menjadi perjuangan PAN. Kader enjoy saja malah merasa bangga dengan Pak Amien," kata Viva.
Kedua petinggi PAN ini boleh saja berkelit dengan berbagai macam dalih. Toh kenyataannya PAN tidak diundang dalam pertemuan sekretaris jenderal partai politik koalisi pendukung pemerintah di Kantor Sekretariat Kabinet, Jakarta, Senin (7/5) kemarin. Padahal hingga detik ini, PAN masih tergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
Pertemuan ini dihadiri oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Paulus, Sekjen Partai Nasdem Johnny G Plate. Kemudian, Sekjen PPP Arsul Sani, Sekjen Partai Hanura Harry Lontung Siregar, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, Sekjen PKPI Imam Anshori Saleh, Sekjen PSI Raja Juli Antoni, dan Sekjen Perindo Ahmad Rofiq.
Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan, pertemuan ini merupakan inisiatif dari beberapa Sekjen parpol koalisi yang ingin mendapatkan update tentang kinerja dan capaian pemerintahan Jokowi-JK. Anggota Komisi III DPR itu pun menegaskan, pertemuan tersebut sama sekali tidak membahas soal Pemilu 2019.
"Sekaligus mendiskusikan beberapa isu yang selama ini ditembakkan oleh parpol-parpol non pemerintah dan elemen masyarakat tertentu, termasuk isu TKA, kelesuan ekonomi dan masalah penegakan hukum," kata Arsul.