Masih Ada Penggusuran di DKI, Yusuf Muhammad Kenang Ahok Saat Debat dengan Anies: Jangan Bohongi Rakyat

| 20 Oct 2021 11:43
Masih Ada Penggusuran di DKI, Yusuf Muhammad Kenang Ahok Saat Debat dengan Anies: Jangan Bohongi Rakyat
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (Foto: Antara)

ERA.id - Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad menanggapi cuitan Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar yang melegalkan penggusuran diganti dengan peraturan yang lebih humanis.

Akademisi yang aktif bermedia sosial dan sering mendukung kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu mengaku baru mengetahui jika di Ibu Kota masih terjadi penggusuran.

"Saya setuju dan dukung Pergub No. 207/2016 yang melegalkan penggusuran diganti dengan peraturan yang lebih humanis. Saya baru tahu masih ada penggusuran," cuit Musni Umar di akun Twitternya, kemarin.

Ia lantas menyebut jika penggusuran di Jakarta saat ini bukan kebijakan dari Anies, melainkan warisan pemimpin sebelumnya.

"Terima kasih LBH JKT beri info. Saya yakin kalau masih ada penggusuran bkn kebijakan Anies tapi warisan budaya lama," tambah dia.

Menanggapi itu, Yusud Muhammad mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Basuki Tjhaja Purnama (Ahok) pasti akan tertawa membaca cuitan Musni Umar.

Ia lantas menyebut bahwa tidak mungkin setelah 4 tahun menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, Anies tidak tahun jika terjadi penggusuran di Jakarta.

"Ahok ketawa baca cuitanmu! Simpel saja. Anies kan sdh jadi gubernur 4 tahun, masa dia baru tahu juga?" kata Yusuf.

"Anies kan janji tidak akan menggusur, kan gampang tinggal ubah pergubnya. Pendukung dan yg didukung jangan jadi penipu! Rakyat sudah cerdas," tambah dia.

Ia lantas membagikan foto Ahok disertai narasi, "Jangan bohongi rakyat hanya karena kepengen jadi gubernur". Pernyataan Ahok itu diketahui pernah terlontar saat debat Pilgub DKI 2017.

Saat itu, Anies kukuh ingin menjalankan program DP 0 Persen jika menjadi Gubernur DKI. Hal itu lantas dibantah Ahok dengan menyebut bahwa program DP 0 Persen tidak akan bisa terealisasi.

"Tadi kan bilang ada jutaan anak milenial yang butuh rumah, terus rakyat mau jual rumah. Saya anggap orang mau jual rumah nih, bapak ibu mau jual rumah Rp300 juta (sambil menunjuk ke penonton debat). Ini ada satu juta anak muda butuh rumah nih, terus pemerintah pengen nolong dia supaya nggak usah DP (bayar uang muka), nggak usah (bayar) bunga, cicil sama pemerintah. Kalo Rp350 juta kali satu juta rumah Rp350 triliun. Itu uang dari mana? Itu yang saya maksud. Ngomong mah gampang, banyak yang mau jual rumah, nggak ada duit buat beli," kata Ahok saat debat Pilkada DKI putaran kedua yang digelar "Mata Najwa" Metro TV, 28 Maret 2017 silam.

"Udahlah saya kira solusi yang kami berikan. Saya nggak suka bohongin orang untuk Pilkada gitu aja, saya mesti ngomong jujur aja," kata Ahok.

Rekomendasi