Kerusuhan Mako Brimob dan Pertanyaan yang Mengganjal
Kerusuhan Mako Brimob dan Pertanyaan yang Mengganjal

Kerusuhan Mako Brimob dan Pertanyaan yang Mengganjal

By bagus santosa | 09 May 2018 13:24
Jakarta, era.id - Kerusuhan terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam kemarin. Empat orang polisi disandera dan mendapatkan luka-luka. Namun peristiwa ini justru mematik pertanyaan yang belum terjawab jelas oleh kepolisian.

1. Benarkah karena makanan?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan, salah satu pemicu kerusuhan ini adalah soal makanan. Semua berawal saat seorang napi teroris diperiksa penyidik Densus 88. Tak lama berselang, ada napi teroris berteriak dan memukul tembok rutan menagih janji diberikan makanan.

Makanan sebagai pemicu ini juga ditekankan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M Iqbal. Kata dia, makanan dari luar Rutan tidak bisa asal diberikan dan perlu waktu untuk verifikasi.

"Ini dipicu oleh hal-hal yang sepele yaitu makanan. Makanan dari pihak keluarga yang harus diverifikasi itu ada lah SOP sehingga terjadi insiden," kata Iqbal di Mako Brimob.

2. Kok bisa rebut senjata Densus 88?

Setelah dipicu oleh makanan, gesekan antara napi teroris dengan anggota Densus 88 pecah. Beberapa jam kemudian para tahanan teroris melakukan perlawanan. Mereka mendorong teralis besi hingga jebol. Kemudian para tahanan teroris mengambil senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi di dalam gedung tahanan. 

Setelah itu, baku tembak antara tahanan teroris dengan personel Densus 88 dan Brimob. Empat orang polisi menjadi korban. Mereka adalah, Iptu Sulastri (38), Brigadir Lalu Abdul Haris (30), Briptu Hadi Nata Kusuma (26), dan Bripda Muhammad Ramdani (20). Kini, mereka dirawat di rumah sakit Bhayangkara Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Baca Juga : Sempat Baku Tembak, Ini Kronologi Kerusuhan Mako Brimob

Soal tahanan yang merebut senjata ini dikritisi Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dia mempertanyakan sistem pengamanan di Mako Brimob hingga terjadi peristiwa ini. Bukan hanya merebut senjata, para narapidana tadi juga menerobos gudang amunisi untuk menjarah.

"Kalau sampai merebut senjata berarti sistem pengamanannya tidak tertata. Tapi disayangkan kalau sudah kejadian kesekian kalinya ya harus ada evaluasi menyeluruh, kenapa di Mako Brimob suka terjadi gejala seperti itu," kata Fahri.

3. Situasi sesungguhnya apa?

Kondisi Mako Brimob hingga siang ini dibuat steril hingga radius 1 kilometer. Petugas bersenjata lengkap menjaga lokasi kejadian. Beberapa kendaraan taktis juga mondar-mandir di lokasi. Beberapa petugas kepolisian yang mengenakan pakaian preman menyisir rumah dan ruko di sepanjang Jalan Komjen Pol M Jasin. 

Aparat kepolisian juga memeriksa warga dan pengendara yang melintas di kawasan steril. Tak jarang kepolisian meminta warga menunjukan kartu identitas dan membuka tas untuk memeriksa barang yang mereka bawa.

Baca Juga : Polisi: Masih Ada Proses Negosiasi di Mako Brimob

Iqbal menerangkan, kondisi saat ini masih bisa ditangani oleh Polisi. Namun, dia tidak mau merinci situasi pasti yang ada di dalam Mako Brimob. Dia hanya menerangkan, Polri masih melakukan negosisasi dengan kelompok narapidana teroris di sana. Tanpa ada penjelasan lebih lanjut soal frasa 'negosiasi'.

"Saat ini karena masih dalam tahapan-tahapan untuk melakukan komunikasi, ya negosiasi kepada mereka semua," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal M Iqbal di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5/2018).

4. Jenazah siapa?

Di RS Polri Kramat Jati, tiba-tiba mendapat kiriman enam kantong jenazah yang berasal dari Mako Brimob. Menjadi pertanyaan, siapa yang ada di dalam jenazah? Dan ada berapa? Apakah dari napi teroris atau justru pihak kepolisian?

Untuk yang ini, M Iqbal belum ada penjelasan. Sebelumnya dia masih yakin, kondisi di dalam Mako Brimob bisa segera dikendalikan. "Doakan saja, kita minta doa kepada teman-teman semua kepada masyarakat seluruhnya bahwa kami bisa menyelesaikan ini semua," tambah Iqbal.

(Infografis kronologi kerusuhan Mako Brimob/era.id)

Rekomendasi
Tutup