ERA.id - Korea Utara luncurkan rudal balistik yang diduga diluncurkan dari kapal selam ke perairan lepas pantai Jepang. Rudal balistik itu diluncurkan pada Selasa (19/10) sebagai bentuk uji coba.
Dalam laporan NBC News, kepala staf gabungan mengatakan bahwa Korea Utara meluncurkan rudal balistik dari daerah Sinpo di provinsi Hamkyong Selatan sekitar pukul 10:17 waktu setempat ke Laut Timur.
Peluncuran uji coba rudal balistik itu terjadi beberapa minggu setelah Korea Selatan meluncurkan senjata serupa bulan lalu. Uji coba itu dilakukan dari kapal selam karena menjadikan Korea Selatan sebagai negara pertama tanpa senjata nuklir yang mengembangkan sistem seperti itu.
Militer Korea Selatan mengatakan peluncuran itu dilakukan di laut, tetapi tidak merinci apakah itu ditembakkan dari kapal yang tenggelam di bawah air atau platform peluncuran lain di atas permukaan laut.
Peluncuran itu dilakukan saat pejabat intelijen Korea Selatan, Jepang dan Amerika mengadakan pertemuan di Seoul untuk membahas jalan ke depan di semenanjung itu. Hal ini pun langsung mendapat perhataian dan langsung diselidiki oleh tim gabungan.
"Saat ini, militer Korea Selatan bekerja sama dengan AS jika Korea Utara meluncurkan tembakan tambahan dan juga menjaga kesiapsiagaan militer sambil memantau dengan cermat pergerakan Korea Utara," kata kantor Kepala Staf Gabungan, dikutip NBC News, Kamis (21/10/2021).
Tercatat Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal dalam beberapa pekan terakhir, termasuk senjata hipersonik dan jarak jauh.
Secara terpisah, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan Pyongyang menembakkan dua rudal balistik, dan mengecam provokasi berulang Korea Utara sebagai "sangat disesalkan".
"Kami sedang menganalisis rincian peluncuran Korea Utara, termasuk kemungkinan bahwa itu adalah SLBM," kata Kishida
Para pejabat meyakini bahwa tembakan rudal yang dilakukan Korea Utara diyakini sebanyak dua rudal. Hal ini disampiakan oleh Menteri Pertahanan Nobuo Kishi.
"Kami yakin ada dua," katanya.
Penjaga pantai Jepang mengeluarkan peringatan keselamatan maritim untuk kapal tetapi tidak diketahui di mana senjata itu mendarat.
Bulan lalu, media pemerintah Korea Utara dilaporkan mengatakan Pyongyang berhasil melakukan uji coba rudal jelajah jarak jauh baru. Beberapa hari kemudian, ia meluncurkan rudal balistik di lepas pantai timurnya. Tindakan tersebut pun dikutuk oleh negara tetangganya, Jepang.
Negosiasi nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat membuat beberapa kemajuan awal di bawah pemerintahan Trump. Tetapi pembicaraan terhenti hampir dua tahun lalu ketika Washington menolak untuk memberikan keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembongkaran senjata nuklir dan rudal jarak jauh Pyongyang.
Namun awal tahun ini seorang pejabat tinggi Korea Utara mengatakan Pyongyang tidak akan menerima banyak undangan untuk memulai kembali diskusi nuklir hingga AS membatalkan 'kebijakan bermusuhan.'