Iptu Rospuji Gugur di Mako Brimob, KPK Berduka
Iptu Rospuji Gugur di Mako Brimob, KPK Berduka

Iptu Rospuji Gugur di Mako Brimob, KPK Berduka

By Aditya Fajar | 09 May 2018 22:21
Jakarta, era.id - KPK menyampaikan turut berduka dan rasa bela sungkawa terhadap para korban polisi dalam kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Sebab, salah satu polisi yang gugur pernah bertugas di KPK.

“KPK turut berduka atas gugurnya Komandan Satuan Sabhara Polda Metro Jaya BKO Almarhum Iptu Yudi Rospuji Siswanto. Almarhum pernah ditugaskan di KPK untuk melakukan pengamanan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah pada awak media, Rabu, (9/5/2018).

Febri menjelaskan, almarhum Yudi sempat diperbantukan di KPK selama satu tahun terakhir. Yudi membantu KPK, khususnya di bagian pengamanan. 

Selain itu Febri mengatakan tim pengamanan KPK sempat melayat ke RS Polri siang tadi. "Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan dapat tabah menghadapi hal ini," lanjut Febri.

Kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok menimbulkan duka bagi pihak kepolisian. Polri berbelasungkawa gugurnya lima orang anggota polisi dalam peristiwa tersebut. Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa sebagai apresiasi kepada kelima anggota Polri yang gugur dalam tugas itu.

"Kelima anggota polri tersebut telah mendapat kenaikan pangkat luar biasa berdasarkan nomor STR/264/V/HUM.1.1./2018," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam jumpa pers di Mako Brimob.

Penyebab kerusuhan di Mako Brimob ini hanya karena masalah sepele, soal makanan. Napi teroris yang tidak sabar lantas membuat keributan. Padahal SOP dari kepolisian, tegas menyebut, makanan apapun yang berasal dari luar harus melewati pemeriksaan super ketat. Polisi ingin memastikan makanan itu aman dan sehat. Termasuk jangan sampai ada barang-barang terlarang diselundupkan melalui makanan itu.

 

Kejadian ini berawal ketika seorang narapidana teroris diperiksa penyidik Densus 88 di ruang tahanan titipan pada Selasa (8/5) pukul 15.00 WIB kemarin. Seorang tahanan teroris berteriak dan memukul tembok rutan menagih janji akan diberikan makanan.

Setelah itu, pukul 21.30 WIB, para tahanan teroris mendorong teralis besi hingga jebol. Kemudian mereka mengambil senjata laras panjang dan menjebol ruang amunisi di dalam gedung tahanan. Terjadilah baku tembak antara tahanan teroris dan personel Densus 88 dan Brimob.

Rekomendasi
Tutup