Perkara Makanan di Mako Brimob
Perkara Makanan di Mako Brimob

Perkara Makanan di Mako Brimob

By Yudhistira Dwi Putra | 10 May 2018 01:58
Jakarta, era.id - Tim negosiator kepolisian berhasil membebaskan Bripka Iwan Sarjana, anggota polisi yang dijadikan sandera oleh narapina terorisme yang jadi perusuh di Mako Brimob. Kelompok perusuh sepakat menukar Iwan dengan makan malam.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, celah untuk membebaskan Iwan disadari tim negosiator ketika kelompok perusuh meminta dukungan makanan.

Baca Juga : Akhirnya Bripka Iwan Dilepas Napi Teroris

Tim negosiator kemudian menyanggupi permintaan kelompok perusuh, dengan syarat Iwan harus dibebaskan. "Makanan. Mereka meminta makanan, minta dukungan makanan. Terus, kita bujuk buat tukar (Iwan) dengan makanan," tutur Setyo di Mabes Polri, Kelapa Dua, Depok, Kamis (10/5/2018).

Entah berapa porsi atau apa jenis makanan yang diberikan polisi kepada kelompok perusuh. Yang patut disyukuri kita semua, Iwan selamat. Lagipula, Setyo cuma nyengir ketika wartawan menanyakan hal tersebut.

Saat ini, Iwan yang menderita luka lebam di beberapa bagian tubuh dan wajah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur guna mendapat penanganan medis.

Kronologi Kerusuhan di Mako Brimob (Arno Mahendra/era.id)

Perkara makanan

Di luar segala duka yang mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan orang-orang resah yang saat ini masih disandera, fakta pertukaran Iwan dengan makanan menampilkan sebuah anomali tentang peristiwa hari ini.

Kenyataannya, hari ini kita belajar bagaimana makanan bisa jadi biang dari segala perkara, sekaligus jadi penyelamat nyawa seseorang.

Seperti kita ketahui, kerusuhan ini dipicu oleh masalah makanan. ketika seorang narapidana terorisme diperiksa penyidik Densus 88 di ruang tahanan titipan pada sore hari pukul 15.00 WIB.

Beberapa jam kemudian, seorang narapidana terorisme membuat keributan, berteriak dan memukul-mukul tembok rutan untuk menagih makanan kiriman keluarganya yang tertahan di tangan petugas jaga.

Padahal, menurut polisi, pemeriksaan makanan merupakan prosedur standar yang harus dilakukan petugas untuk mengantisipasi penyelundupan atau berbagai hal buruk lain yang mungkin saja terjadi.

 

 
Rekomendasi
Tutup