ERA.id - Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya berkomentar mengenai foto kegiatan Presiden Joko Widodo saat melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Dalam foto itu menunjukkan, kedua kepala pemerintahan tersebut sedang berbincang. Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tetap menggunakan masker sementara Modi tampak tak menggunakan masker.
Menanggapi foto tersebut, Mustofa mempertanyakan bahasa apa yang digunakan dalam pertemuan itu.
"Ini pakai bahasa tubuh?" tanya Mustofa dalam akun Twitter resminya @TofaTofa_id pada Senin (1/11/2021).
Selain berkomentar terkait foto itu, Mustafa juga mengomentari Indonesia yang akan menjabat Presidensi G20 pada 2022 mendatang.
Menurut dia, kepimpinan Indonesia di G20 merupakan hal biasa lantaran semua negara akan mendapatkan gilirannya. "Enggak istimewa," tambah dia.
Sebelumnya, dalam pertemuan dengan PM India, Presiden Joko Widodo mengaku senang melihat angka kasus Covid-19 di kedua negara yang terus mengalami kemajuan secara signifikan. Menurutnya, perkembangan tersebut tidak terlepas dari kerja sama kedua negara dalam penanganan Covid-19.
"Perkembangan ini tidak terlepas dari kerja sama kedua negara dalam penanganan Covid–19. Sudah menjadi komitmen Indonesia untuk terus memajukan kemitraan mitra strategis komprehensif dengan India," ujar Presiden Jokowi.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga membahas mengenai presidensi G20 Indonesia yang tidak terlepas dari peran India yang bertukar tempat. Dengan mengusung tema besar "Recover Together, Recover Stronger", Indonesia akan menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam G20.
"Indonesia berharap, pemulihan ekonomi tidak hanya terjadi di negara maju, namun juga di negara berkembang," imbuhnya.
Dalam kaitan ini, PM India menyampaikan dukungan penuh atas keketuaan Indonesia pada tahun 2022 dan menyampaikan kesiapan untuk berkontribusi dalam mensukseskan keketuaan Indonesia. India akan menjadi Ketua G20 tahun 2023.
Hal lain yang dibahas kedua pemimpin yaitu kerja sama di bidang kesehatan. Presiden berharap industri farmasi kedua negara dapat melakukan kerja sama produksi bersama bahan baku obat (BBO), termasuk melalui pengembangan kapasitas antara perusahaan farmasi kedua negara.
Kedua pemimpin sepakat untuk segera menindaklanjuti pada tingkat teknis.
Isu ketiga yang dibahas yaitu terkait percepatan pemulihan ekonomi. Seiring situasi Covid-19 yang terus terkendali, Presiden Jokowi mengajak PM Modi untuk mendorong bergeraknya kegiatan ekonomi dengan aman.
Untuk itu Presiden Jokowi mengusulkan dua hal, yakni pembuatan jalur aman mobilitas masyarakat melalui vaccinated travel lane (VTL) dan saling pengakuan sertifikat vaksin antara Indonesia dan India.
Masih dalam bidang ekonomi, Presiden juga mengajak PM Modi untuk mendorong kembali peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi kedua negara pascapandemi. Oleh karenanya, Presiden Jokowi berharap kedua negara dapat memulai perundingan Preferential Trade Agreement (PTA).
"PTA sangat penting dalam rangka peningkatan dan diversifikasi perdagangan, dalam rangka mencapai target perdagangan USD50 miliar pada 2025. Saya juga berharap investasi dua arah dapat terus didorong," jelasnya.