ERA.id - Dosen Ilmu Komunikasi UI, Ade Armando membalas kritikan-kritikan yang ia terima usai mengatakan bahwa ia tak percaya umat muslim harus menjalankan syariat.
Ia mengaku heran dia digolongkan sebagai murtad hanya karena tak mau menjalankan syariat Islam.
“Ya masa sih karena saya tidak mau menjalankan syariat, saya masuk golongan murtad?” kata Ade Armando dalam video berjudul “Shamsi Ali, Felix Siauw, Mengeroyok Saya Soal Syariah” yang tayang di Cokro TV seperti dilihat Rabu (3/11/2021).
Selain itu, Ade menyoroti pernyataan Shamsi bahwa syahadat, salat, puasa, haji, tidak makan makanan haram, tidak berzina, itu syariah dan Shamsi bilang mereka yang tidak menjalankan syariat itu mengingkari Islam.
"Sebenarnya di dalam Al-Qur'an tidak ada perintah salat lima waktu. Coba saja baca Al-Qu'ran, anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari," katanya.
Ade mengaku tetap menjalankan salat 5 waktu meskipun menurutnya tak ada perintah salat. Ia mengaku menjalankan salat karena perlu berkomunikasi dengan tuhan.
"Toh melakukannya karena sejak kecil dan saya salat 5 waktu karena merasa perlu berkomunikasi dengan Tuhan secara konstan," sambungnya.
Selain itu, salah satu yang ditanggapi Ade Armando dalam video itu adalah sindiran dari politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.
Adapun Mustofa Nahrawardaya sebelumnya menyindir Ade dengan mengutip sebuah Kitab Fiqih bahwa orang yang mengingkari syariat sudah termasuk golongan murtad meskipun belum pindah agama.
“Dalam Kitab Fiqh al Sunnah, Sayyid Sabiq mendefinisikan, seorang Muslim yang mengingkari Syariat, sudah masuk dalam golongan murtad. Meskipun belum pindah agama,” kata Mustofa melalui akun Twitter pribadinya pada Kamis (28/10).
Ia menyampaikan itu sebagai respons terhadap pernyataan kontroversial Ade Armando soal syariat Islam yang ia sampaikan melalui video di Cokro TV pada Senin, 25 Oktober 2021.
“Saya beragama islam, tapi saya tidak percaya bahwa umat Islam harus menjalankan syariat Islam,” kata Ade Armando.