Tiga kandidat tersebut memiliki persentase tertinggi dibanding tujuh kandidat lainnya. Berurut, Gatot Nurmantyo 13,7 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 13,2 persen, dan Anies Rasyid Baswedan 13 persen. Menyusul Sri Mulyani Indrawati 3,5 persen, Ahmad Heryawan 2,8 persen, Budi Gunawan 2,0 persen, Muhaimin Iskandar 1,8 persen, Puan Maharani 1,2 persen, dan Zulkifli Hasan 1,1 persen.
"Meski demikian, Undecided Voters masih tinggi yaitu 47,5 persen. Artinya potensi meningkatkan elektabilitas masih besar," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR, di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2017).
Hasil survey Poltracking juga menemukan, hanya Joko Widodo dan Prabowo Subianto yang disebut pantas mencalonkan diri sebagai presiden. Keduanya memperoleh elektabilitas dua digit di atas 10 persen dengan gap elektabilitas sekitar 25 persen.
"Seperti misalnya pada simulasi 20 kandidat, Presiden Jokowi mendapat 48,6 persen dengan tingkat elektabilitas tertinggi dan disusul oleh Prabowo 25,1 persen," terang Hanta.
Menurutnya, latar belakang kandidat presiden dan wakil presiden tersebut dipilih berdasarkan kinerja dan pengalaman kandidat yang dirasa paling memengaruhi masyarakat.
Sementara itu, pada tingkatan selanjutnya yang menjadi latar belakang adalah karakter personal kandidat, agama yang dianut, visi misi program, kualitas atau kompetensi, asal daerah, asal suku bangsa, gender, penampilan fisik dan usia.
Survey Poltracking dilaksanakan periode 8-15 November 2017 dengan jumlah responden 2.400 orang. Metode sampling menggunakan pertanyaan terbuka dan tertutup.