Survei dilakukan pada periode 13–19 April 2018. Ada 2000 responden yang dipilih dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei tersebut sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasilnya, ada tiga nama terkuat yang berpotensi menjadi calon wakil presiden, baik berpasangan Joko Widodo maupun Prabowo Subianto, meskipun keduanya belum secara resmi menjadi calon presiden.
"Kalau kita coba pertanyaan semi terbuka, siapa yang dinilai paling pantas menjadi wakil dari Jokowi maupun Prabowo, ada 3 nama yang selalu muncul, yaitu Agus Harimurti Yudhohono, Anies Baswedan, dan Gatot Nurmantyo," sebut Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Es Teler 77, Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Kata Yunarto, jika dipasangkan dengan Jokowi, calon wakil presiden yang terbanyak dipilih adalah Agus Yudhoyono dengan tingkat elektabilitas 11,8 persen. "Disusul nama Gatot Nurmantyo 11,5 persen dan Anies Baswedan sebesar 9,1 persen," ujarnya.
Lanjut Yunarto, jika dipasangkan dengan Prabowo Subianto yang paling berpeluang besar yaitu Anies Baswedan dengan 12,2 persen, lalu mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dengan 11,9 persen, dan ketiga Agus Yudhoyono dengan 8,0 persen. "Kalau kita lihat, polanya selalu memunculkan nama 3 besar yang sama, hanya urutannya yang dibolak-balik," kata dia.
(Infografis/era.id)
Sementara itu, jika tidak memetakan siapa tokoh yang menjadi capres, dalam hal ini nama capres dihilangkan, elektabilitas cawapres tertinggi adalah Jusuf Kalla sebesar 11,8 persen. Di bawahnya muncul nama Gatot sebesar 8,3 persen, kemudian Anies dan AHY yang sama-sama sebesar 8,2 persen.
"Walaupun sekarang banyak pemberitaan bahwaJK tidak akan maju, tapi ada juga yang mewacanakan judicial review. Kemudian 3 nama di bawah pak JK yang menjadi top of mind dari masyarakat ketika disandingkan dengan variabel cawapres," kata Yunarto.