Tim Editor
Hal itu disampaikan oleh Kabag Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, M. Fikser sebagaimana dikutip Antara, Minggu (13/5/2018). Kata Fikser, instruksi pembatalan itu turun langsung dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Menurut Fikser, instruksi itu diberikan oleh Risma dalam perjalanan pulang usai menghadiri acara kedinasan di Arab Saudi. Risma sendiri saat ini sudah berada dalam perjalanan pulang ke Surabaya, dari Jakarta. "Saat ini bu Risma sudah di Bandara Sokarno Hatta Jakarta dan langsung terbang ke Surabaya," kata Fikser.
Menurut Fikser, pembatalan acara tersebut sebagai bentuk duka dan rasa prihatin atas pengeboman yang terjadi di tiga gereja di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel, GKI Diponegoro, dan GPPS Sawahan Arjuna.
Informasi itu, kata Fikser telah disampaikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya kepada seluruh peserta Festival Rujak Uleg 2018, baik di tingkat organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, hingga warga. "Kami punya data pesertanya sehingga langsung kami informasikan," ujarnya.
Menurut informasi, ada 1.500 dari 275 grup yang akan meramaikan Festival Rujak Uleg Surabaya 2018. Peserta terdiri dari kelurahan/kecamatan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemkot Surabaya, peserta umum, peserta dari hotel, serta tamu kehormatan dari dalam dan luar negeri.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan ada dua orang tewas dalam peristiwa itu. "Kami lihat terjadi upaya bunuh diri yang sudah diidentifikasi satu orang meninggal dunia," kata Barung.
Baca Juga : Bom Surabaya, Persebaya Suroboyo Gak Wedi
Barung mangatakan selain pelaku bom bunuh diri meninggal dunia di TKP, satu orang meninggal dunia di rumah sakit. "Ada total 13 korban luka-luka yang saat ini dibawa ke rumah sakit. Dua dari anggota kepolisian yang tengah berjaga dan 11 masyarakat," ujarnya.
Infografis "Tiga Ledakan Bom Surabaya" (era.id)
