"Tindakan kekerasan, dengan alasan apa pun, tidak akan pernah mampu menyelesaikan masalah. Dia hanya akan melahirkan lingkaran kekerasan dan pada akhirnya menuju kehancuran," kata Wakil Sekretaris Umum PGI Chrisye Gosal, di Grha Oikoumene PGI, Jalan Salemba Raya No 10 Jakarta Pusat, Minggu (13/5/2018).
Menurutnya tidak ada agama yang mengajarkan kekerasan dan pembunuhan. Oleh karena itu, PGI meminta agar para pemimpin agama perlu mewaspadai munculnya para pendukung kekerasan dan tindak terorisme ini.
Tak hanya itu, PGI mengimbau masyarakat untuk menghentikan penyebaran foto dan video terkait ledakan bom bunuh diri di sejumlah gereja di Surabaya.
"Justru itu tujuan dari teroris, yakni menyebarkan rasa takut di tengah masyarakat. Kami justru mengimbau masyarakat untuk menebarkan kasih dan rasa damai melalui ragam media," lanjut Chris.
PGI menyampaikan bahwa masyarakat dan jemaat gereja tak perlu takut menghadapi ancaman terorisme, tetapi menyerahkan sepenuhnya kepada penanganan aparat kepolisian.
"Kami sepenuhnya mendukung tindakan negara dalam memberantas semua perilaku kekerasan dan aksi-aksi terorisme di tanah air Indonesia," tutupnya.