"Kejadiannya persis saat doa pulang usai ibadah," kata Erens dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, peribadatan Misa di gereja tersebut dimulai sekitar pukul 06.00 WIB, tapi jemaat sudah berdatangan sejak setengah jam sebelum peribadatan dimulai.
Saat ledakan terjadi, kata dia, jemaat yang sedang khusyuk berdoa terkejut dan langsung berhamburan menyelamatkan diri masing-masing.
Erens mengungkapkan, ledakan itu juga membuat rekannya, Giri Catur, petugas kemanan yang berjaga dekat gerbang, menjadi korban. Menurut keterangan Erens, belum dapat dipastikan kondisi terkini rekannya tersebut.
"Semuanya berjubel dan evakuasi sekitar 20 menit. Yang luka-luka segera dilarikan ke poliklinik gereja dan ada yang dibawa ke rumah sakit," ujarnya.
Baca Juga : Belasungkawa AS untuk Ledakan Bom di Surabaya
Saat peristiwa berlangsung, Erens mengaku berada di bagian belakang gereja. Dia kemudian sibuk membantu ngevakuasi jemaat yang menyelamatkan diri.
Hingga pukul 13.00 WIB, petugas gabungan masih menyisir lokasi kejadian dan mengangkat para korban ledakan. Tim Jihandak Gegana masih berada di lokasi dan sudah meledakkan bom lain yang ditemukan. Berdasarkan data kepolisian, 10 orang tewas dan 41 orang mengalami luka akibat ledakan tersebut.
Arus lalu lintas untuk dua arah di Jalan Raya Arjuno ditutup total, sedangkan warga yang ingin melihat dari dekat juga masih bertahan, meski sebagian di antaranya dihalau petugas karena masuk area berbahaya.