Polri Minta Bantuan TNI Sikat Kelompok JAD-JAT

| 13 May 2018 19:16
Polri Minta Bantuan TNI Sikat Kelompok JAD-JAT
Ilustrasi Densus 88 (Wildan/era.id)
Surabaya, era.id - Kejahatan luar biasa seperti aksi teror juga harus ditangani dengan cara luar biasa juga. Tiga lembaga negara, siap berkolaborasi membentuk kekuatan untuk menyikat kelompok teror.

Polri, BIN dan TNI akan bekerja sama memerangi teror. Malah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sudah siap mengirimkan kekuatan tempurnya membantu polisi.

"Beliau (Panglima TNI) nanti akan mengirimkan kekuatan untuk melakukan operasi bersama, kita akan lakukan penangkapan kepada kelompok sel-sel dari JAD JAT (Jamaah Ansharut Daulah dan Jamaah Ansharut Tauhid)," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di RS Bhayangkara, Minggu (13/5/2018).

"Maupun mereka yang akan melakukan aksi," lanjut Tito.

Tito mengakui, kedua kelompok itu sudah terlatih untuk menghadapi banyak hal. Tito bukan asal bicara. Masalahnya Densus 88 berhasil menyita buku manual dari kelompok itu.

 

Kelompok Jamaah Ansharut Daulah dan Jamaah Ansharut Tauhid diajarkan bagaimana menghindari surveillance, cara mengecoh komunikasi, mengelabui proses interogasi hingga menghindari proses deteksi tim Densus 88.

"Kelompok ini tidak terlalu besar, ini hanya bagian sel-sel kecil. Mereka tak mungkin mengalahkan TNI Polri," kata Tito seraya meminta dukungan dari warga.

Hingga pukul 17.00 WIB, korban tewas dari ledakan di tiga gereja di Surabaya sudah mencapai 13 orang dan 43 luka-luka. Dua jemaat gereja yang masih kecil, menjadi korban tewas. Belum lagi dua bocah yang  diajak pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro.

Rekomendasi