Jakarta, era.id - Koordinator Pengelola Rusunawa Wonocolo, Mardiyono jadi saksi pertama yang menyaksikan pemandangan mengerikan pascaledakan bom rakitan di Rusunawa Wonocolo, Minggu malam (13/5/2018).
Bersama sejumlah petugas keamanan, Mardiyono jadi orang yang pertama menemukan jasad terduga teroris penghuni unit Nomor 2, Blok B, Lantai 5.
Selain jasad terduga teroris yang ia identifikasi sebagai penghuni bernama Anton, Mardiyono juga menemukan bom rakitan yang belum meledak.
"Ternyata di situ ada rakitan bom dan saya lihat ada satu korban yang tergeletak di ruang tamu," tutur Mardiyono kepada wartawan di lokasi.
Dalam pantauan singkat yang ia lakukan di unit Anton, Mardiyono juga mengaku menemukan sebuah tas misterius di lokasi dan seorang penghuni rusun terluka yang tinggal di unit sebelah hunian Anton.
"Tapi, di kamar sebelah ada ibu-ibu yang kesakitan ... Saya karena di situ cuma sebentar, kemudian polisi datang, lalu semua disuruh turun," tutur Anton.
Ledakan bom
Saat ledakan terjadi, Mardiyono mengaku sempat mengira ledakan tersebut sebagai ledakan gas elpiji. Namun, telepon dari petugas keamanan rusun langsung menggerakkannya menuju lokasi ledakan.
Mardiyono saat itu hampir saja meninggalkan wilayah Rusunawa Wonocolo untuk pulang ke rumah. "Waktu itu saya baru datang dari rumah, pengen pulang. Terus terdengar ledakan. Saya kira ledakan elpiji. Tapi saya kemudian ditelepon bagian sekuriti, terus saya langsung ke TKP," tutur Mardiyono.
Ledakan bom sendiri diperkirakan terjadi pada pukul 20.00 WIB. Berdasar info terakhir yang era.id dapat dari lokasi, istri dan anak Anton jadi korban tewas dari peristiwa ini.
Infografis "Ledakan Bom Rusunawa Wonocolo" (Putranto Hilmy/era.id)