"Saudara Anton adalah teman dekat dari saudara Dita," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).
Anton Febriyanto adalah terduga teroris yang ditembak mati di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Saat penggerebekan berlangsung, Densus 88 melihat Anton masih menguasai switching bom rakitan sehingga terpaksa dilumpuhkan. Lalu Dita Oepriarto sendiri adalah pelaku pengeboman di Gereja Pentakosta Pusat Surabaya. Kesamaan dari mereka adalah, sama-sama mengikutsertakan istri dan anak-anaknya dalam melancarkan aksi teror.
Kembali ke kapolri. Menurut Tito, Anton dan Dita terdeteksi mereka berkunjung ke Lapas khusus teroris Tulungagung
Saat menggeledah unit rusunawa Anton, tim Densus menemukan sejumlah bom pipa. Sangat mirip dengan bom yang melanda tiga gereja di Surabaya.
Setelah rentetan bom, Densus melakukan pengejaran dan penangkapan kepada lima terduga teroris. Saat itu, Tito tidak menjelaskan detail lokasi kejadian. Namun yang berhasil ditangkap adalah Budi Satrio, orang nomor dua di Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Surabaya. Sang pimpinannya sendiri adalah Dita.
"Semua bom ditemukan sama juga," lanjut Kapolri.