Sebenarnya ada 13 orang yang ditangkap. Mereka ditangkap terkait rencananya untuk mempersiapkan kegiatan teror. Namun soal lokasi target, polisi memilih merahasiakan.
"Penindakan Senin (14/5) dinihari 2.30 WIB sampai 16.45 WIB, penindakan terhadap 13 orang akan melakukan kegiatan teror," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung di Mapolda Jatim, Senin (14/5/2018).
Namun empat orang di antaranya mencoba melawan petugas. Polisi yang tidak mau ambil risiko, terpaksa melumpukan terduga teroris ini.
"9 Ditangkap hidup, 4 meninggal dunia," sambungnya.
Semua yang ditembak mati ada di Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satunya Anton Febrianto, pemilik sebuah unit di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo. Khusus untuk Anton, kami akan menceritakan sedikit.
Baca juga: Yang Terjadi dari Ledakan Rusunawa Wonocolo
Anton tinggal bersama istri dan empat orang anaknya di Lantai 5 Blok B rusunawa tadi. Minggu (13/5) kemarin, bom rakitan yang tersimpan di dalam unit tersebut, tiba-tiba meledak. Puspita Sari (istri) dan Rita Aulia (anak Anton) tewas di tempat. Sisanya luka parah dan kini dirawat di RS Bhayangkara. Polisi yang mendatangi lokasi kejadian melihat Anton masih memegang switching bom di tangannya. Peluru pun terpaksa dilepas ke tubuh Anto karena khawatir meledakkan diri.