ERA.id - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membagikan tangkapan layar komentar seorang netizen yang menyindir dirinya karena hanya punya ijazah sekolah menengah atas (SMA).
Netizen pemilik akun bernama MIMPI itu bahkan menyebut Susi berpikiran jeblok dan menyarankan agar ijazah SMA-nya dibatalkan.
"Sdh dapet ijazah SMA kok bu @susipudjiastuti malah jeblok berfikir ya, bu, mending dibatalin aja ijazah SMA ketimbang jadi O On..tambah sekolah bukan tambah pinter..hadeh..," tulis akun tersebut.
Menanggapi komentar tersebut, Susi pun membalas santai dengan emotikon tertawa dan menyebut komentar tersebut sebagai sarapan paginya.
"Sarapan pagi baca👇🏻👇🏻😂😅😂😅," cuit Susi Pudjiastuti di akun Twitter pribadinya, Jumat (26/11/2021).
Sebelumnya diketahui, Susi membagikan sebuah artikel berjudul "KKP Undang Investor Ikut Lelang Kuota Tangkap Ikan di Zona Komersial".
Susi lantas meminta agar kebijakan tersebut dipertimbangkan kembali. Hal itu merujuk pada visi Presiden Jokowi yang menyebut laut sebagai masa depan bangsa Indonesia dan menjadi poros maritim dunia.
"...Jangan perbolehkan lagi kapal2 asing atau ex asing beroperasi kembali di Lautan kita. Menangkap ikan kita bisa sendiri, kapal2 buatan indonesia," cuit Susi, kemarin.
"Bapak Presiden @jokowi telah menghentikan kapal2 asing maupun ex asing & ikan kita jadi melimpah. Sekarang Jangan undang mereka beroperasi kembali menangkap ikan kita. Alat2 mereka membahayakan keberlanjutan sumber daya laut kita (perikanan)," lanjut dia.
Untuk diketahui, Susi Pudjiastuti mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP di SMP Negeri 1 Pangandaran. Susi sebelumnya pernah melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta. Namun, berhenti di kelas 2 karena dikeluarkan dari sekolah akibat keaktifannya dalam gerakan Golput, demikian dikutip Wikipedia.
Selain itu, wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 tersebut juga mengaku tidak cocok dengan sistem sekolah. Setelah menjadi menteri, Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015.
Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018. Meski tak mengenyam pendidikan hingga tingkat perguruan tinggi, Susi pernah menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Diponegoro pada 3 Desember 2016 dan Doktor Honoris Causa bidang keilmuan manajemen dan konservasi sumberdaya kelautan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada November 2017.