Di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, Minggu (13/5) lalu, bom rakitan di unit yang ditempati Anton meledak tiba-tiba. Istri dan seorang anak Anton tewas seketika. Namun tiga anaknya, FA, DA dan AR, berhasil selamat dan dirawat di RS Bhayangkara sekarang.
Sedangkan dalam kasus pemboman di Mapolrestabes Surabaya, empat orang pelaku tewas. Namun seorang anak terduga teroris yang masih anak kecil, berinisial AA, selamat dari ledakan itu. Saat beraksi di sini, Tri Murtiono membawa istri, Tri Ernawati (42), dua anak Muhammad Dafa Amin Murdana (19) dan MSM (14) serta AA (8).
Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin berharap keempat anak itu -- FA, DA, AR dan AA -- bisa pulih dalam waktu cepat. Setelah sembuh, polisi akan memberikan pendampingan lebih duu melalui Polwan psikolog.
"Kalau sudah sehat, pendampingan terhadap anak-anak ini (melalui) polwan psikolog kemudian pemahaman ahli-ahli deradikalisasi supaya tidak terngiang kejadian," kata Machfud Arifin di Mapolda Jawa Timur, Selasa (15/5/2018).
Setelah sembuh, keempat anak itu statusnya akan jadi yatim piatu. Polisi akan menyerahkan kepada sanak keluarga mereka. Namun sebelumnya, polisi akan meminta jaminan dari mereka kalau anak-anak tersebut akan diberi pemahaman yang tidak menyimpang.
"Nenek, paman, om-nya harus benar-benar jamin waras dalam merawat anak," tutup Machfud Arifin.