Wenny, Evan, dan Nathanael adalah ibu-anak korban bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu (13/5) kemarin. Pagi itu, mereka mendatangi rumah Tuhan bersama-sama. Sementara suami Wenny memakirkan mobil di area gereja.
Baca Juga : Cerita Om Evan dan Nathan Saat Ledakan Bom Surabaya
Wenny menggandeng kedua putranya memasuki halaman. Baru saja melangkahkan kaki, tiba-tiba bom meledak tak jauh dari keberadaan ketiganya. Mereka pun terhempas. Ternyata, itulah kali terakhir Wenny menggenggam tangan kedua jagoannya.
Sang kakak, Evan, mengembuskan napas terakhirnya tak lama setelah dilarikan ke rumah sakit lantaran terluka parah. Sementara itu, usai berjuang selama kurang lebih 12 jam di ruang IGD RS Bedah Surabaya, Nathanael menutup mata untuk selamanya sekitar pukul 20.00 WIB. Dan sang ibu, Wenny, masih harus melanjutkan perjuangannya di rumah sakit untuk menyembuhkan luka.
Kepergian Evan dan Nathanael sempat dirahasiakan keluarga dan kerabat di hadapan Wenny. Dikhawatirkan, kondisi Wenny yang juga terluka parah akan drop mengetahui kedua putranya telah tiada.
Barulah Senin (14/5) malam kemarin, Wenny akhirnya tahu dua jagoannya telah lebih dulu menghadap Tuhan. Tak bisa terbayangkan reaksi dia ketika mendapat kabar itu.
Selasa (15/5/2018) siang tadi, Wenny datang menggunakan mobil ambulans ke Rumah Duka Adi Jasa Surabaya, untuk melihat jenazah kedua putranya. Tubuhnya yang masih dipasangi selang infus, terbaring lemas di atas tempat tidur dorong.
Wenny yang baru tiba di rumah duka (Wilson/era.id)
Wenny tak punya banyak waktu untuk mengiringi kepergian Evan dan Nathanael. Dokter hanya mengizinkan Wenny berada di luar rumah sakit selama empat jam, lantaran ia masih harus menjalani perawatan intensif. Itulah kali terakhir Wenny melihat wajah kedua buah hatinya.
Hingga kini, pihak keluarga belum memberikan keterangan mengenai pemakaman Evan dan Nathanael. Rencananya, Rabu (16/5) besok akan dilakukan prosesi tutup peti.
Sementara itu, suasana rumah duka masih diliputi kepiluan. Ucapan bela sungkawa terus berdatangan. Karangan bunga juga terlihat berjajar memenuhi rumah duka.