Kosan berlantai dua itu ditinggali oleh Teguh (suami) atau Dedy Sulistianto dan Yanti (istri) beserta tiga anaknya. Sore tadi, Selasa (15/5/2018), sekitar pukul 17.00 WIB, Teguh sempat ditangkap oleh Densus 88. Namun dia melawan dan mencoba melukai sehingga terpaksa ditembak mati Densus 88.
Keterangan dari warga, terdengar suara tembakan 10 kali. Warga juga melihat ada aksi kejar-kejaran antara polisi dan Teguh.
Di kosan itu, Teguh tidak tinggal sendirian. Di sana ada juga Yanti (istri) dan tiga anaknya. Mereka semua sudah dibawa oleh polisi. Sedangkan jenazah Teguh sudah dibawa ke RS Bhayangkara.
Sekitar pukul 20.45 WIB, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tiba-tiba saja nongol di lokasi penggerebakan. Dia datang dengan mengenakan rompi antipeluru. Sama seperti warga yang lain, Risma pun tidak bisa mendekat karena sudah dikawal polisi.
Tepat pukul 20.47 WIB, bom berhasil di-disposal oleh tim Gegana dan Densus 88. Sebelumnya, polisi sudah meminta warga dan awak media untuk menjauh dari lokasi kejadian.