Jakarta, era.id - Salah seorang terduga teroris yang tewas dalam penyerangan di Markas Polda Riau, Rabu (16/5/2018) pagi, sempat membawa surat yang berisi seruan perang melawan kaum kafir (non muslim).
Dalam surat tersebut terdapat dua ayat Alquran yang membahas tentang tagut dan ancaman azab apabila umat Islam tidak berangkat untuk berperang.
"Sungguh kami akan terus memerangi kalian walaupun salah satu dari kami akan terbunuh, itu adalah hal kecil bagi kami demi tegaknya ajaran Allah di muka bumi ini. Karena kami tidak ridho diatur oleh aturan kafir yang kalian ada-adakan dan sungguh kami akan terus berperang hingga diri ini semata-mata hanya untuk Allah dan hanya Allah saja yang ada di ibadahku. Walhamdulillahirabilalamin," tulis surat tersebut.
Penyerangan Mapolda Riau terjadi setelah sebuah mobil Avanza dengan plat BM 1192 FQ menerobos Mapolda Riau dari pintu samping.
Baca Juga : Polisi Tangkap Terduga Teroris yang Kabur ke Pemukiman Warga
Suasana penangkapan terduga teroris di Mapolda Riau. (Foto: Istimewa)
Saat itu, ada anggota polisi yang sedang diperiksa di pintu pos penjagaan keamanan. Begitu pintu mau ditutup, mobil tersebut menerobos pos penjagaan.
"Setelah pintu tertutup diterobos," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Sunarto di Mapolda Riau, Rabu (16/5/2018).
Baca Juga : Dua Wartawan Jadi Korban Teror Mapolda Riau
Dari dalam mobil, kemudian keluar empat orang yang kemudian langsung dihalangi oleh anggota polisi di pintu gerbang. Kemudian mereka menyerang anggota polisi itu dengan sebuah senjata tajam. Akibat penyerangan di gerbang Mapolda Riau tersebut, dua anggota polisi mengalami luka-luka.
Tidak lama kemudian keempat teroris itu ditembak mati polisi. Namun salah satu dari mereka sempat masuk ke dalam mobil dan melarikan diri. Membawa mobil dengan kecepatan tinggi dan menabrak Ipda Auzar hingga gugur.
Baca Juga : Teror di Mapolda Riau, Satu Polisi Gugur
(Infografis/era.id)