Rabu (16/5/2018), Wenny bersama puluhan pelayat mendatangi Rumah Duka Adi Jasa Surabaya. Diiringi raut pilu, mereka mengiringi kepergian Evan dan Nathan melalui prosesi tutup peti.
Dengan sabar, terlihat Wenny dan anggota keluarganya memercikan aroma wewangian ke jasad Evan dan Nathan. Perlahan, mereka juga meletakkan benda-benda kesayangan Evan dan Nathan ke dalam peti. Nampak pistol mainan, beberapa baju, dan topi memenuhi peti keduanya. Bersamaan dengan itu, doa menggema di rumah duka, diiringi dengan pecah isak tangis.
Wenny, Evan, dan Nathanael adalah ibu-anak korban bom bunuh diri Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela Surabaya, Minggu (13/5) kemarin. Pagi itu, mereka hendak mendatangi rumah Tuhan bersama-sama. Sementara om Evan dan Nathan memakirkan mobil di area gereja, Wenny menggandeng kedua putranya memasuki halaman. Baru saja melangkahkan kaki, tiba-tiba bom meledak tak jauh dari keberadaan ketiganya. Mereka pun terempas. Ternyata, itulah kali terakhir Wenny menggenggam tangan kedua jagoannya.
Baca Juga: Wenny Baru Tahu 2 Putranya, Evan dan Nathan Meninggal
Wenny Angelina saat mendatangi prosesi tutup peti Evan dan Nathan (Foto: Hamni/ era.id)
Keluarga Wenny datang ke prosesi tutup peti Evan dan Nathan (Foto: Hamni/ era.id)
Suasana di rumah duka (Foto: Hamni/ era.id)
Sang kakak, Evan, mengembuskan napas terakhirnya tak lama setelah dilarikan ke rumah sakit lantaran terluka parah. Sementara itu, usai berjuang selama kurang lebih 12 jam di ruang IGD RS Bedah Surabaya, Nathanael menutup mata untuk selamanya sekitar pukul 20.00 WIB. Dan sang ibu, Wenny, masih harus melanjutkan perjuangannya di rumah sakit untuk menyembuhkan luka.
Baca Juga: Cerita Om Evan dan Nathan Saat Ledakan Bom Surabaya
Kepergian Evan dan Nathanael sempat dirahasiakan keluarga dan kerabat dari Wenny. Dikhawatirkan, kondisi Wenny yang juga terluka parah akan drop mengetahui kedua putranya telah tiada.
Barulah Senin (14/5) malam, Wenny akhirnya tahu dua jagoannya telah lebih dulu menghadap Tuhan. Tak bisa terbayangkan reaksi dia ketika mendapat kabar itu. Selasa (15/5) siang, Wenny diperbolehkan datang ke rumah duka Adijasa, Jalan Demak, Kota Surabaya. Namun dengan catatan, didampingi dokter dan hanya bisa empat jam karena kondisinya yang masih lemah.
Pada Rabu (16/5) pagi, dilakukan prosesi tutup peti di rumah duka. Wenny datang lagi ke rumah duka dengan tangan masih terpasang infus di tangan kirinya. Pemakaman Evan dan Nathan akan dilaksanakan pada Minggu (20/5), di Sukorejo, Jawa Timur.
Saat datang ke prosesi tutup peti, tubuh Wenny masih dipasang selang infus dan penuh luka. Ia masih harus kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif atas luka-lukanya. (Susilo Hamni)