Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengatakan, dalam pengamanan Asian Games nanti ada beberapa titik yang akan menjadi fokus pengamanan. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk mitigasi dan antisipasi.
"Yaitu, tamu VVIP, Venue, non Venue, bahkan sampai ke tempat atlet dan transportasi dan lain-lain. Itu semua akan di koordinasikan," kata Puan setelah rapat kordinasi, Kamis (17/5/2018).
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Inasgoc menyebar 3.000 CCTV di beberapa titik strategis. CCTV ini mampu melakukan face reconagtion, atau pendeteksi wajah. Sehingga pelaku kejahatan bisa dengan mudah diketahui.
"Jadi agar langkah koordinasi itu satu pintu, semua mengenai keamanan akan dikoordinasikan melalui Deputi IV," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
(Infografis/era.id)
Tidak hanya itu, ribuan personel pengamanan dari TNI dan kepolisian akan dilibatkan dalam pengamanan Asian Games. Wakapolri Komjen Syafruddin menerangkan, polri menyiapkan 25.000 personel untuk pasukan cadangan yang bisa disiagakan dalam waktu cepat.
"Tentu kekuatan cadangan kami siapkan sekitar 25.000 pasukan untuk hanya DKI saja, sedangkan di Palembang ada sekitar 3.000 pasukan cadangan. Itu semua disamping pasukan-pasukan (utama) yang sudah kami siapkan," ujar Syafruddin.
Syafruddin menambahkan, melakukan studi banding ke Incheon, Korea Selatan untuk mempelajari pengamanan Asian Games. Incheon merupakan tuan rumah Asian Games pada 2014 lalu.
Baca Juga : Puan Harap Asian Games Tak Terpengaruh Teror Bom
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) turut dilibatkan dalam pengamanan Asian Games 2018. Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan, pengamanan ini perlu diperketat karena Asian Games adalah event internasional.
Artinya, semua mata dunia akan tertuju ke Indonesia. Pihaknya pun mentarget 'zero attack zero accident' di perhelatan pesta olahraga 4 tahunan ini.
"Sangat ketat, siapapun yang tidak pakai ID Card, tidak boleh masuk. Motonya 'zero attack dan zero accident'. Kita akan mencontoh yang baik," kata Suhardi.
Baca Juga : Teror Bom Tak Ganggu Persiapan Asian Games
Menurutnya, event internasional kerap menjadi incaran teroris untuk melaksanakan aksi teror. Seperti, kata Suhardi, Piala Dunia 2018 Rusia yang sebenarnya sudah lama diancam oleh kelompok militan, terutama ISIS.
Oleh karena itu, Suhardi berharap, perlu kewaspadaan dan sinergi dalam mengantisipasi aksi teror saat gelaran Asian Games digelar.
"Potensi ancaman itu selalu ada, sehingga langkah antisipasi, kewaspadaan, dan sinergi berbagai pihak perlu terus dilakukan demi kelancaran acara ini," ujar Suhardi.