"Kita kemarin sudah lihat bagaimana satu niat baik untuk meningkatkan kinerja dan keamanan berlalu lintas, tapi belum tersosialisasi dengan baik, akhirnya menimbulkan satu miskomunikasi dengan masyarakat sekitarnya," ujar Sandi di Sunter, Jakarta Utara, Minggu (20/5/1018).
Sandi menambahkan, minimnya sosialisasi penutupan persimpangan Mampang, menjadi salah satu penyebab keterlambatan petugas Damkar menangani kebakaran di rumah makan padang, yang berakibat tewasnya seorang anak.
"Saya turut prihatin dan berduka cita bahwa ada kebakaran di daerah sana. Mungkin salah satu penyebabnya penanganan yang terlambat itu karena lalu lintas yang tidak tersosialisasi dengan baik," kata Sandi.
Baca Juga : Jajal Underpass Mampang yang Lancar
Seperti diketahui, pada Sabtu (19/5) malam, warga di wilayah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, secara bersama-sama membongkar separator yang berada di tiga persimpangan di wilayah mereka, yakni Jalan Kemang Utara 9-Jalan Duren Tiga Raya, Jalan Mampang Prapatan 7-Jalan Mampang Prapatan 8, serta Jalan Duren Bangka-Jalan Duren Tiga Selatan.
Warga setempat merasa keberatan dengan penutupan tersebut, karena mereka mereka harus memutar jalan cukup jauh. Seperti pengendara dari arah Mampang Prapatan 7 yang hendak ke Mampang Prapatan 8 harus memutar sejauh 2 kilometer.
Seorang warga, Firly (53) menyebut terjadi macet yang cukup parah ketika persimpangan Mampang 7 Mampang 8 ditutup. Efek kemacetannya hingga ke arah Tegal Parang.
Baca Juga : Mobilnya Diderek Ratna Somasi Dishub DKI
Rekayasa lalu lintas bukaan Jalan Mampang Prapatan. (Foto: Dishub DKI Jakarta)
Baca Juga : Underpass Mampang Pangkas Kemacetan
"Pengaruhnya besar sekali kalau ditutup dan di sana parah sekali macetnya, di Tegal Parang yang arah ke Trans TV," tuturnya.
Setelah warga melakukan pembongkaran, Dishub DKI Jakarta akhirnya berencana membuka kembali tiga persimpangan tersebut dan mengkaji ulang.
Komandan Regu Dishub Kecamatan Mampang, Najen, menuturkan bahwa penutupan ini masih bersifat uji coba, sehingga dengan adanya pembongkaran oleh warga ini pihak Dishub akan mencari solusi terbaru.
"Adapun masalah gagal atau bagaimana, ini kan masih uji coba. Adapun target pemerintah, kalau dibongkar gitu, nanti akan dicarikan solusi baiknya," tutur Najen.