8 Ribu Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Sri Lanka

| 21 May 2018 09:49
8 Ribu Warga Terdampak Cuaca Ekstrem di Sri Lanka
Ilustrasi (Pixabay)
Kolombo, era.id - Hujan deras dan angin kencang yang terjadi di Sri Lanka sejak Sabtu (19/5/2018) telah menewaskan tiga orang dan berdampak pada 8.000 orang lainnya. Menghadapi hal ini, pihak penanganan bencana Sri Lanka mengungsikan sebagian warganya ke lokasi yang lebih aman.

"Ketiga orang yang tewas tersebut tersambar petir di Kabupaten Trincomalee Timur dan di perbukitan daratan rendah di bagian tengah Srilanka," kata Pusat Penanganan Bencana (DMC) Badulla, seperti dilansir dari Antara, Minggu (21/5/2018).

Berdasarkan data terakhir, 252 orang diungsikan ke tempat yang lebih aman sejak akhir pekan lalu, sementara lebih dari 200 rumah mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem.

Juru Bicara DMC Pradeep Kodippili mengatakan, hujan deras dengan curah lebih dari 100 milimeter itu sudah mengguyur beberapa bagian tengah dan selatan negeri tersebut.

"Jika hujan berlanjut, permukaan air di tiga sungai utama di negeri ini akan melewati tanggul, sehingga air merendam daerah di dekatnya," katanya.

Pradeep meminta warganya siaga terhadap bencana yang dipicu cuaca ekstrem tersebut, dan siaga terhadap ancaman tanah longsor dan batu yang berjatuhan di perbukitan di bagian tengah akibat hujan deras dan cuaca ekstrem.

Sri Lanka menghadapi musim hujan tahunan di bagian barat dayanya, sementara Departemen Meteorologi Sri Lanka di dalam laporan cuaca terkininya memperingatkan hujan lebat masih mengguyur beberapa kabupaten di Sri Lanka dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga : Penembakan di Sekolah Texas Tewaskan 8 Orang 

"Kondisi musim hujan Barat daya makin kuat di pulau ini. Hujan sangat lebat, sebanyak 150 milimeter, diperkirakan turun di beberapa daerah di Provinsi Sabragamuwa, sementara hujan lebat dengan curah hujan di atas 100 milimeter diperkirakan mengguyur beberapa tempat, terutama di Provinsi Barat Tengah dan Uva dan di Kabupaten Matara serta Galle," menurut laporan cuaca terkini.

Selain itu, Departemen Meteorologi Sri Lanka juga memperingatkan masyarakat agar berhati-hati terhadap sambaran petir di cuaca yang ekstrem ini.

Diketahui pada tahun lalu, lebih dari 200 orang tewas dan 78 orang lagi hilang ketika musim hujan barat daya terjadi. Saat itu banjir parah dan tanah longsor terjadi di seluruh Sri Lanka.

Baca Juga : Pesawat Jatuh di Kuba, 100 Penumpang Tewas

Tags : cuaca ekstrem