Elektabilitas Prabowo Naik Usai Deklarasi
 Elektabilitas Prabowo Naik Usai Deklarasi

Elektabilitas Prabowo Naik Usai Deklarasi

By bagus santosa | 21 May 2018 19:52
Jakarta, era.id - Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei nasional konstelasi elektoral Pilpres dan Pileg 2019 pascadeklarasi Prabowo Subianto.

Survei dilakukan pada periode 13-19 April 2018 menggunakan 2.000 responden yang dipilih dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error dari survei tersebut sebesar 2,19 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasilnya, ada kenaikan elektabilitas Prabowo Subianto jika dibandingkan dengan survei Litbang Kompas yang dilakukan sebelum Ketua Umum Partai Gerindra itu mendeklarasikan diri sebagai capres.

Elektabilitas Prabowo naik dari semula 14,1 persen pada survei Litbang Kompas, menjadi 23,3 persen pada survei Charta Politika. Kemudian, elektabilitas Jokowi turun dari semula 55,9 persen menjadi 51,2 persen.

"Memang ada kecenderungan Pak Jokowi masih dominan. Ada pengaruh dari deklarasi Prabowo minimal di internalnya yang membuat cenderung elektabilitasnya naik dibanding survei Litbang Kompas dengan Charta," ungkap Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Es Teler 77, Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).

Namun, kata Yunarto, deklarasi pencapresan Prabowo yang memengaruhi kenaikan elektabilitas Prabowo tidak sampai mengalahkan elektabilitas Jokowi saat ini.

Selain itu, beberapa nama lain yang tingkat elektabilitasnya berada di bawah kedua nama tersebut yaitu Gatot Nurmantyo sebesar 5,5 persen, Anies Baswedan sebesar 3,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono sebesar 2,7 persen, Jusuf Kalla sebesar 2 persen, dan Muhaimin Iskandar sebesar 0,6 persen. Kemudian sebanyak 11,5 persen responden menjawab tidak tahu dan tidak menjawab.

Infografis hasil survei Charta Politika (Rahmad/era.id)

Rekomendasi
Tutup