Surabaya Manfaatkan Teknologi buat Cegah Teroris

| 23 May 2018 14:06
Surabaya Manfaatkan Teknologi buat Cegah Teroris
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Foto: Humas Pemkot Surabaya)
Surabaya, era.id - Usai dihantam serangan bom, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengajak masyarakat Kota Pahlawan untuk segera bangkit. Enggak cuma itu, Risma turut menyosialisasikan aplikasi Sistem Informasi Pantauan Penduduk (Sipandu) untuk meningkatkan interaksi para ketua RT/RW dengan warganya.

"Nama aplikasinya Sipandu. Ini bisa diunduh di ponsel melalui appstore," kata Risma dilansir dari Antara, Rabu (23/5/2018).

Risma menjelaskan, aplikasi Sipandu ini mengatur mekanisme pelayanan pindah datang dan pindah keluar penduduk serta pendataan penduduk non permanen di Surabaya. Lanjutnya, Risma merasa aplikasi tersebut penting bagi para Ketua RT/RW untuk mengetahui kehidupan warganya dan mendeteksi secara dini perilaku atau tindakan yang menyimpang dari ajaran agama dan negara. 

Nantinya, sambung dia, ketua RT/RW akan menerima username dan password satu per satu dari kelurahan. Aplikasi tersebut memuat beberapa pertanyaan seputar keluarga yang sedang pergi lama, tidak tetap, maupun pendataan penduduk yang bukan warga asli Surabaya.

Risma menjelaskan cara mendaftar aplikasi Sipandu dengan mengisi semua pertanyaan, masukkan NIK dan alamat lalu menjelaskan ke mana perginya keluarga tersebut. Kemudian, memasukkan salah satu data pribadi keluarga seperti SIM, KK, KTP lalu klik simpan. 

"Nanti staf saya akan turun ke lapangan dan akan dijelaskan secara lebih rinci dan detail," kata Risma. 

Baca Juga: Wali Kota Risma: Surabaya Wani!

Tidak hanya kepada ketua RT/RW, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya tersebut juga memberlakukan hal serupa untuk pengurus rumah ibadah. Mereka akan diberi username dan password untuk memonitor aktivitas ceramah dan kelompok yang melakukan disksusi di rumah ibadah masing-masing.

"Hal ini penting dilakukan untuk mendeteksi dan mengantisipasi secara dini paham radikalisme. Nanti tolong didata siapa korlapnya, tanggal, topik dari aktivitas tersebut lalu mem-posting kegiatan tersebut dalam bentuk foto. Apabila ada aktivitas yang mencurigai langsung lapor ke pihak berwenang," ujar Risma.

Sosialisasi aplikasi ini sudah dilakukan secara bertahap oleh Risma bersama jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dengan mengumpulkan ketua RT/RW se-Kecamatan Tegalsari di Graha Sawunggaling, Surabaya, pada Selasa (22/5) malam lalu.

Baca Juga: Pro dan Kontra Definisi Terorisme

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan pihaknya akan membentuk tim khusus untuk memantau kelompok-kelompok yang membahas paham radikal bersama seluruh jajaran.

"Jika para ketua RT/RW menemukan hal serupa, jangan segan atau takut untuk melapor. Nanti kami yang akan bergerak," katanya.

Oleh karena itu, Rudi meminta kepada ketua RT/RW untuk lebih peka, aktif dan mau bekerja sama dengan Pemkot, TNI dan Polres dalam mencegah dan mendeteksi dini paham radikalisme.

"Yang bisa mendeteksi di lingkungan-lingkungan itu ya warga itu sendiri. Jadi, mulai sekarang tidak boleh ada warga yang tidak tahu, ini masalah bersama bukan hanya pemerintah dan jajaran kepolisian saja," jelas Rudi.

Tags : bom surabaya
Rekomendasi