Abu Janda Ngaku Warga Kehormatan Suku Dayak: Saya Tidak Terima Edy Mulyadi Sebut Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak'

| 23 Jan 2022 19:42
Abu Janda Ngaku Warga Kehormatan Suku Dayak: Saya Tidak Terima Edy Mulyadi Sebut Kalimantan 'Tempat Jin Buang Anak'
Permadi Arya (Instagram)

ERA.id - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengaku emosi atas pernyataan yang dikeluarkan oleh pria bernama Edy Mulyadi. Edy Mulyadi sebelumnya dikenal dalam reportasenya soal kematian laskar khusus FPI dan kritik kerasnya pada Menhan Prabowo Subianto.

Kritik Edy ke Menhan Prabowo terkait rencana pemerintah melakukan pemindahan ibu kota baru ke Kalimantan Timur. Menurut Edy, akan ada warga negara China yang ditempatkan di lokasi baru ibu kota negara. Sebagai Menhan, harusnya Prabowo memahami hal ini. Edy bahkan menyebut Prabowo yang dulunya adalah 'macan' sekarang berubah 'mengeong.'

"Masa, Menteri Pertahanan gini saja nggak ngerti sih? Jenderal bintang 3. Macan yang jadi kayak mengeong. Nggak ngerti begini aja. ini bicara soal kedaulatan negara, Bos. Gila. Geblek-nya kelewatan gitu, lho. Ini mereka tinggal semua. Saat dibutuhkan tinggal kasih, siap, selesai nih kita Indonesia," teriak Edy dalam video yang diunggah kanal @MimbarTube dilansir Minggu (23/1/2022).

Tak hanya itu, Edy menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak. Awalnya Edy menyinggung bahwa pemerintah menjual gedung-gedung kantor di lokasi strategsi seperti di Sudirman, Thamrin dan sebagainya. Hasil penjualan gedung ini akan dipakai sebagai biaya untuk perpindahan ibu kota.

"Gedung-gedung pemerintah di Jakarta, di Kuningan, Sudirman Thamrin, itu dijual untuk membiayai perpindahan di ibu kota baru dan duitnya kurang. Lalu tadi, nanti pemerintah kita, kantor-kantor kementerian dan lembaga itu akan nyewa. Anda bisa memahami enggak? Ini ada sebuah tempat elite, punya sendiri, yang harganya mahal, punya gedung sendiri lalu dijual ke tempat jin buang anak lalu nyewa," ucap Edy di video pada menit ke 17.32.

Edy menyebut ini tindakan yang tidak masuk akal. bagaimana mungkin, kantor-kantor pemerintah yang eksklusif di Jakarta dijual untuk menyewa kantor atau gedung baru di Kalimantan. Selain gedung dan kantor, Edy juga menyinggung siapa yang akan pindah ke Kalimantan? Edy mengklaim, ASN ibu kota juga malas ke Kalimantan.

"Di sana itu ada 182 ribu hektare lho. Kalau rakyat tinggal di sana siapa yang membangun perumahannya, apakah yang membangun itu...Orang-orang itu, orang bisnis kalau bangun perumahan mereka akan bertanya siapa yang beli, pasarnya siapa, kalau pasarnya kuntilanak genderuwo gak apa-apa bangun di sana," ucap Edy.

Untuk mendukung argumentasinya, Edy lantas bertanya ke pria yang duduk disebalah kiri. Apakah mau pindah ke Kalimantan dari tempat tinggalnya saat ini? Si pria menjawab tidak!

"Mana mau tinggal di Gunung Sahari pindah ke Penajam, Kalimantan di sana untuk beli rumah di sana, gue mau jadi warga ibu kota baru mana mau enggak ada yang mau," ucap Edy. Nah di momen ucapan ini terdengar si pria sebelah kiri Edy mengucap "Hanya monyet (yang mau pindah ke Kalimantan, Red)"

Lewat akun Instagram-nya @permadiaktivis2, Abu Janda mengaku sebagai warga kehormatan suku Dayak tak terima Kalimantan dihina sebagai 'tempat jin buang anak'.

"Saya anggota kehormatan suku Dayak. saya tidak terima Kalimantan dihina "tempat jin buang anak, hanya monyet mau tinggal disana" oleh Edy Mulyadi caleg gagal PKS beserta kawan2 nya yang bertampang imigran," katanya, Minggu (22/1/2022).

Dengan bahasa Dayak, ia meradang dan menyebut ucapan Edy 'Jin buang anak' dan 'Hanya monyet' sebagai penghinaan.

"Adil Ka'talino Bacuramin Ka'Saruga Basengat Ka'Jubata.. ARUSSSS," sambungnya.

Ia pun membagikan foto momen saat dirinya bersama Dewan adat Dayak DAD Pangkalan Bun Kalteng saat jadi Juru Kampanye pada Pilpres 2019 lalu.

Rekomendasi