"Dia kan kader Golkar, enggak ada masalah," kata Airlangga di di Gedung DPD Golkar DKI, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (23/5/2018)
Airlangga menolak disebut, pengangkatan ini menunjukan kedekatan Golkar dengan Presiden Joko Widodo. Sebab, menurut Airlangga hubungan Golkar dengan Jokowi sudah dekat sejak lama.
"Tadikan dengan pak Presiden sudah dekat banget," imbuh Airlangga.
Seperti diketahui, semasa kampanye di pilpres 2014, Ali Ngabali sempat menjadi juru kampanye Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kala itu, Ali ikut Golkar gerbong Abu Rizal Bakrie di dalam Koalisi Merah Putih. Selain itu, Ngabalin juga sempat menjadi anggota dewan dengan menggunakan partai Bulan Bintang sebagai kendaraannya di Pileg 2004-2009.
Kali ini, Ngabalin diangkat untuk membantu KSP melakukan fungsi komunikasi politik terhadap publik. Dia bekerja di bawah Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Disemenasi Informasi yang dipimpin Eko Sulistyo.
“Dia adalah politisi senior yang punya banyak pengalaman dan jaringan. Tugasnya adalah sebagai tenaga ahli utama di Kantor Staf Presiden. Bukan sebagai Juru Bicara Presiden atau Staf Khusus Presiden,” ungkap Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dalam keterangan persnya, Rabu (23/5/2018).
Moeldoko menyampaikan, Ali Mochtar Ngabalin yang merupakan politikus Partai Golkar, akan membantu mengomunikasikan apa yang sudah dikerjakan pemerintah. Hal ini dirasa perlu karena banyak program dan kebijakan pemerintah yang harus disampaikan kepada publik.
Terkait sikap politik Ali Mochtar Ngabalin di masa lalu yang banyak berseberangan dengan pemerintah, Moeldoko menyebut hal itu bukanlah masalah. Menurut dia, dalam politik hal tersebut sangatlah wajar.