ERA.id - Pegiat media sosial, Helmi Felis menyesalkan tindakan represif aparat kepolisian dalam mengamankan pengukuran lahan bendungan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Menurut dia, kekerasan yang dilakukan aparat terhadap warga yang berujung pada penangkapan sejumlah orang mirip dengan bangsa yang disiksa oleh Firaun, penguasa Mesir pada masa Nabi Musa.
"Dulu ada sebuah bangsa yang disiksa oleh Fir'aun. Sekarang terjadi lagi, meski dengan sekala lebih kecil namun kekejian yang dirasakan oleh orang yang ditangkap sama," cuit Helmi Felis di akun Twitternya, dilihat ERA, Rabu (9/2/2022).
Ia lantas menyebut bahwa nantinya penguasa zalim akan merasakan akibatnya.
"Penguasa-penguasa zalim akan merasakan akibatnya. Tuhan Maha Adil..." kata dia.
Helmi juga mengatakan bahwa untuk apa Indonesia merdeka jika masih diperlakukan seperti rakyat yang dijajah. "Untuk apa kita merdeka jika perlakuan kalian terhadap rakyat lebih biadab dari PENJAJAH?" ujar dia.
Untuk diketahui, insiden penyerbuan aparat kepolisian di Desa Wadas dalam rangka pembebasan dan pengukuran lahan penambangan material andesit untuk Bendungan Bener.
Pembebasan lahan mendapat penolakan dari warga. Konon mereka menganggap lahan itu adalah sumber kehidupan. Apabila ditambang, berarti sama dengan menghilangkan penghidupan warga Wadas.
Perjuangan warga Wadas mempertahankan tanahnya dari rencana tambang ini telah beberapa tahun belakangan. Hingga akhirnya terjadi bentrok antara polisi dan warga pada hari Selasa (8/2).
Polda Jawa Tengah juga telah membenarkan bahwa polisi mengamankan sekitar 23 orang atas dugaan anarkis. Mereka langsung digelandang ke Polsek Bener untuk dilakukan interogasi.
Helmi Felis kemudian mempertanyakan apakah Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah presiden Oligarki.
"@jokowi anda siapa? Presiden Indonesia atau Presiden Oligark?" kata dia.
"Jangan jajah Indonesia pulang aja kalian ke negri kalian, Indonesia milik PRIBUMI," tambah dia.