Babe Haikal Terindikasi 'Masuk Angin' Bela KSAD, Gus Nur Tegas Nyatakan Tak Sejalan Lagi: Uang Segala-galanya Tapi Tidak Segala-galanya Harus Uang Juga

| 15 Feb 2022 10:49
Babe Haikal Terindikasi 'Masuk Angin' Bela KSAD, Gus Nur Tegas Nyatakan Tak Sejalan Lagi: Uang Segala-galanya Tapi Tidak Segala-galanya Harus Uang Juga
Gus Nur (Tangkapan layar)

ERA.id - Pendakwah Sugi Nur atau yang akrab disapa Gus Nur mengomentari kabar Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal yang disebut-sebut 'masuk angin' lantaran membela Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Melalui channel Youtubenya, Gus Nur memberi tanggapan terhadap pertanyaan yang masuk mengenai posisi Babeh Haikal setelah viral karena membela Jenderal Dudung.

Awalnya, Gus Nur mencoba untuk menghubungi Babeh Haikal melalui sambungan telepon, namun tidak bisa dihubungi. Gus Nur pun mengaku sudah lama tidak menjalin komunikasi lagi dengan Babe Haikal.

"jadi kalau saya baca beritanya kurang lebihnya Babeh Haikal tuh menyatakan jangan kamu menafsirkan omongannya dudung sesuai tafsir pikiran mu. Saya jadi ingat waktu di ILC Nusron Wahid ketika Al Maidah 51, Nusron juga membela ahok mati-matian, yang tahu maksud sejati tafsir kata-kata yang bersangkutan," kata Gus Nur dalam video yang diunggah pada 13 Februari 2022.

Gus Nur pun tegas pernyataan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menista Tuhan.

"Kalau saya bisa mencegah dengan tangan, saya cegah dengan tangan, tapi kan sekarang saya dengan tangan dan kekuasaan tidak bisa, yah selemah-lemahnya iman, saya dendam dengan Dudung," kata Gus Nur.

Dia pun menyatakan tegas dengan posisinya untuk tidak membela KSAD.

Gus Nur menambahkan, jika Babe Haikal terindikasi membela KSAD maka dirinya tidak sejalan lagi.

"Yang penting tetap jadi orang merdeka, uang segala-galanya, tapi tidak segala-galanya harus uang juga," jelas Gus Nur.

Seperti diketahui, Babe Haikal meminta masyarakat tak terprovokasi terkait dengan ucapan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

“Yang paling tahu soal maksud ucapannya adalah pak Dudung sendiri. Ente tidak boleh menafsirkan sesuai persepsi ente. Bahaya timbul perpecahan. Timbul persepsi karena setiap orang isi kepalanya beda, antum menafsirkan orang,” jelas Haikal Hassan pada awal Februari lalu.

Rekomendasi