Berkunjung ke Taj Mahal-nya Indonesia
Berkunjung ke Taj Mahal-nya Indonesia

Berkunjung ke Taj Mahal-nya Indonesia

By Riki Noviana | 29 May 2018 19:15
Jakarta, era.id - Jika kamu mau cari tempat ibadah sekaligus tempat wisata di bulan Ramadan ini, kamu wajib datang ke Masjid Ramlie Musofa di Sunter, Jakarta Utara.

Masjid ini memiliki tiga lantai, lantai dasar untuk tempat salat wanita, lantai dua dan tiga untuk tempat salat laki-laki. Masjid yang terletak di depan danau Sunter tersebut juga ramah untuk pengunjung disabilitas karena memiliki tempat wudu yang memiliki dudukan, serta lift di dalamnya.

Pengurus Masjid Ramlie, Sofian mengatakan, masjid ini didirikan oleh ayahnya, seorang mualaf.

"Masjid ini didirikan oleh Pak Haji Ramlie pada tahun 2011, peresmiannya 15 Mei 2016," sebut Sofian saat ditemui era.id di Masjid Ramlie Musofa, Jalan Danau Sunter Selatan, Sunter Jakarta Utara, Selasa (29/5/2018).

Di halaman depan masjid, terdapat pahatan tiga bahasa bertuliskan surat Al-Qariah di dinding halaman depan dan pahatan surat Al-Fatihah di dinding tangga menuju lantai dua.

Tiga bahasa pahatan surat Al-Fatihah (Diah/era.id)

Kata Sofian, tiga bahasa pada pahatan surat Alquran tersebut dibuat agar para pendatang yang tidak bisa berbahasa Arab maupun Indonesia dapat memahami tulisan tersebut.

"Di depan masjid ada surat Al-Fatihah dengan tiga bahasa, yakni bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia juga. Bila ada turis dari negara China datang mereka tidak paham bahasa Indonesia, mereka akan langsung paham dari bahasa Mandarin bahwa Islam itu mengajarkan kebaikan. Islam itu mengingatkan akan adanya hari kiamat," ungkap Sofian.

Sofian melanjutkan, masjid ini juga terbuka untuk non-muslim dan sering menerima kunjungan dari warga maupun pemuka agama non-muslim.

"Kami sering didatangi pemuka agama lain seperti biksu Buddha, pendeta Kristen, sampai gereja Paroki Katolik," ucap Sofian.

Baca Juga : Merasakan Tarawih di Masjid Terbesar Roma

Salah satu sudut Masjid Ramlie (Diah/era.id)

"Pengunjung yang paling jauh ada turis perseorangan dari luar negeri, kalau rombongan paling jauh dari Banyuwangi dan Tasikmalaya, dari Sumatera kita pernah terima dari Lampung sampai Palembang, mereka naik bus," lanjutnya.

Disebut Taj Mahal dari Indonesia

Ornamen yang didominasi warna putih, kata Sofian, terinspirasi dari arsitektur Taj Mahal di India yang juga dominan warna putih.

"Ide bangunannya kita ambil dari Taj Mahal. Ornamen masjid dominan putih, karena Taj Mahal kan putih sampai akhirnya orang-orang menyebutnya ini Taj Mahalnya Indonesia. Selain itu, warna putih melambangkan kesucian dengan harapan orang yang datang kemari itu hatinya akan selalu suci," jelas Sofian.

Dinding halaman depan yang dihiasi surat Al-Qariah (Diah/era.id)

Kebanyakan pengunjung yang datang di Masjid Ramlie Musofa kerap menyempatkan diri untuk ber-selfie maupun foto bersama kerabat. Letak favorit para pengunjung untuk mengabadikan gambar mereka di halaman depan dan tangga menuju ke dalam masjid.

Salah satunya adalah Salsabila, mahasiswi yang bertempat tinggal di daerah Blok M tersebut rela menyempatkan diri datang ke masjid. Berawal dari foto yang ia lihat di Instagram, Salsa merasa Masjid Ramlie Musafa adalah masjid yang instagramable.

"Saya dari Blok M ke Sunter naik kereta untuk salat dan berfoto-foto. Saya melihat masjid ini bangunannya bagus dan yang beda dari masjid lain itu ada tulisan surat tiga bahasa. Tempatnya juga sebelas-dua belas sama Taj Mahal," tutur Salsa.

Baca Juga :  Toleransi Beragama Antara Masjid dan Gereja di Tanjung Priok

Prasasti peresmian Masjid Ramlie (Diah/era.id)

Tags : eramadan
Rekomendasi
Tutup