Di Balik Naik Turunnya Harga Beras
Di Balik Naik Turunnya Harga Beras

Di Balik Naik Turunnya Harga Beras

By Yudhistira Dwi Putra | 04 Jun 2018 16:45
Jakarta, era.id - Fellas, ada kabar baik nih buat kamu-kamu yang saat ini lagi nge-kost. Sebuah kabar yang bisa menyelamatkan perutmu dari hantaman bertubi-tubi mi instan sepanjang ramadan ini. Kabar tentang harga beras yang lagi ramah-ramahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mencatatkan penurunan harga beras sebesar 0,33 persen untuk beras medium, dan penurunan 0,11 persen untuk beras premium. Tapi, ada syaratnya nih. Kalau mau dapat harga beras murah itu, kamu harus mendatangi penggilingan. Walaupun enggak tahu nih bisa atau enggak beli beras langsung ke penggilingan.

Bukan pasar, ya! Sebab, entah kenapa, hal baik ini sayangnya enggak sampai ke pasar-pasar. Dan, sebenarnya apa sih yang bikin harga beras ini naik turun terus? 

Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, naik atau turunnya harga beras di penggilingan seringkali dipengaruhi oleh musim panen. Seperti saat ini, di mana penurunan terjadi sebagai buntut dari terjaganya ketersediaan beras sebagai dampak dari puncak musim panen yang terjadi pada bulan Maret dan April.

"Baru bulan Mei ini turun namun masih ada dampak dari panen raya di sana, sehingga bisa dilihat bahwa harga beras premium maupun medium di penggilingan, ini di penggilingan ya bukan di konsumen, itu mengalami penurunan," kata Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Pada Mei 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.524,00 per kilogram, turun sebesar 0,01 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.190,00 per kg, turun sebesar 0,33 persen. Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.002,00 per kg naik sebesar 0,11 persen.

"Dibandingkan dengan Mei 2017, rata-rata harga beras di penggilingan pada Mei 2018 semua kualitas mengalami kenaikan, untuk kualitas premium sebesar 0,93 persen, kualitas medium sebesar 4,55 persen, dan kualitas rendah sebesar 7,50 persen," ungkap Suhariyanto.

Kata Suhariyanto, biasanya harga beras tidak terkendali. Namun, bekat penurunan harga beras di penggilingan pada Mei 2018 tersebut menjadi salah satu penyumbang penahanan laju inflasi.

"Bulan Ramadhan ini (harga beras di penggilingan) turun dan menyumbang deflasi 0,04%, sehingga inflasi sangat terjaga. Dan kami harapkan tetap akan terjaga. Pemerintah diharapkan terus berusaha mengatur distribusi pangan, manajemen stok dan operasi pasar di beberapa tempat, lalu ada juga panen raya padi. Alhamdulillah inflasi bulan ini aman," tuturnya.

Selain itu, diketahui harga Gabah Kering Panen (GKP) selama Mei 2018 di tingkat petani menjadi Rp 4.554 per kg, turun 0,04% dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan di tingkat penggilingan, harga GKP juga turun 0,03% menjadi Rp 4.642 per kg. Meski demikian, harga Gabah Kering Giling (GKG) di petani tercatat Rp 5.266 per kg atau naik 0,47%. Di tingkat penggilingan, harga GKG tercatat Rp 5.373 per kg atau naik 0,12%.

Tags : beras
Rekomendasi
Tutup